Belajar Story Telling dan Pojok Baca, DWP BPKAD Jatim Antusias Bangun Budaya Literasi Keluarga

BPKAD Jatim berkunjung ke Disperpusip mendalami literasi story telling dan pojok baca
BPKAD Jatim berkunjung ke Disperpusip mendalami literasi story telling dan pojok baca

SURABAYA – Dalam upaya menumbuhkan minat baca di lingkungan keluarga aparatur sipil negara, Dharma Wanita Persatuan (DWP) BPKAD Provinsi Jawa Timur berkunjung ke Disperpusip Jatim untuk mendalami metode literasi yang aplikatif, seperti story telling dan pojok baca.

Ketua DWP BPKAD Jatim, Een Hendarsih, menyebut kunjungan ini bertujuan untuk mempelajari cara membangun komunikasi dengan anak melalui dongeng serta menciptakan ruang baca yang menarik.

Baca Juga: DWP BPKAD Jatim Kunjungi Disperpusip Jatim, Dalami Peran Literasi di Lingkungan Keluarga

“Kami belajar kesini agar kami bisa berkomunikasi kepada anak melalui story telling. Selain itu kami juga ingin belajar bagaimana membuat pojok baca sebagai sarana efektif bagi pegawai dan keluarga dengan baik,” terangnya.

“Jadi ilmu yang didapat ini muaranya yakni untuk kesejahteraan anggota untuk mendukung keluarga dan suami,” imbuhnya.

Rombongan juga diajak melihat berbagai fasilitas perpustakaan seperti layanan anak, ruang dongeng, layanan kelompok rentan, hingga auditorium literasi. Mereka juga belajar langsung teknik mendongeng dan membaca nyaring dari para praktisi literasi.

Baca Juga: DWP BPKAD Jatim Kunjungi Disperpusip Jatim, Dalami Peran Literasi di Lingkungan Keluarga

Duta Baca Jatim, Heraldha Savira menegaskan pentingnya peran ibu dalam menanamkan kecintaan terhadap buku sejak dini.

"Reading is our business. Urusan kita semua, apalagi seorang ibu. Pengenalan buku sejak sedini mungkin sangat penting kepada anak-anak,” kata Heraldha.

Baca Juga: Disperpusip Hadirkan Auditorium Mini untuk Ruang Kreasi

Sementara itu, pendongeng Kartikanita Widyasari atau Kak Nitnit menambahkan bahwa dongeng dapat menjadi pintu masuk untuk membuat anak gemar membaca.

"Bagaimana mengawali agar anak-anak keranjingan membaca. Salah satunya bisa diawali dengan dongeng. Dongeng adalah cerita nyata atau rekaan dengan cara ekspresif. Sehingga menimbulkan imajinatif. Imajinasi ini yang membuat keranjingan mereka. Dari manakah imajinasi itu. Tanpa disadari dari suka buku,” ujarnya.

Editor : Redaksi