SURABAYA – Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Jawa Timur (Disperpusip Jatim) menerima kunjungan dari Dharma Wanita Persatuan (DWP) Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Prov. Jatim, Rabu (16/7).
Kunjungan ini menjadi ajang pembelajaran literasi bagi 25 anggota DWP yang ingin mengetahui lebih jauh bagaimana layanan perpustakaan dapat membangun budaya membaca di lingkungan keluarga.
Baca Juga: Belajar Story Telling dan Pojok Baca, DWP BPKAD Jatim Antusias Bangun Budaya Literasi Keluarga
Kepala Disperpusip Jatim, Tiat S. Suwardi, menyampaikan pentingnya peran literasi dalam kehidupan keluarga. Menurutnya, literasi bukan sebatas membaca, melainkan juga mengoptimalkan seluruh pancaindra untuk memahami dan memecahkan masalah.
“Literasi itu tidak hanya soal membaca saja, tapi semua panca indra kita mulai tangan, mulut, hidung, telinga juga. Bagaimana kita bisa optimalkan semua panca indra utamanya di lingkungan keluarga kita,” jelas Tiat.
Baca Juga: Belajar Story Telling dan Pojok Baca, DWP BPKAD Jatim Antusias Bangun Budaya Literasi Keluarga
Ia juga menekankan efektivitas metode mendongeng dan membaca nyaring (read aloud) dalam menumbuhkan minat baca anak.
“Minimal di lingkungan keluarga ASN. Dan ternyata read aloud dan dongeng itu sangat efektif dalam membangun imajinasi anak-anak dalam tumbuh kembang mereka," ujarnya.
Baca Juga: Ketahanan Keluarga: Memperkokoh Pembangunan Ekonomi Berkelanjutan
Ketua DWP BPKAD Jatim, Een Hendarsih, mengaku terkesan dengan ragam program yang dimiliki Disperpusip Jatim. Ia mengaku sebelumnya hanya menganggap perpustakaan sebatas tempat baca dan pinjam buku.
“Saya kaget, ternyata banyak program di sini (perpustakaan, Red). Yakni mengajak masyarakat untuk gemar membaca. Karena membaca jadi jendela dunia. Saya berpikir perpustakaan itu diem, pasif tapi tidak. Terima kasih sudah membuka mata saya bahwa banyak program,” ujarnya.
Editor : Redaksi