Kampus Bertemu Sekolah: Supervisi PLP di SMK Mudisa Surabaya Jadi Ajang Refleksi dan Pembinaan

Supervisi mahasiswa UMS PLP di SMK Mudisa
Supervisi mahasiswa UMS PLP di SMK Mudisa

SURABAYA – Semangat kolaborasi antara kampus dan sekolah kembali terjalin erat melalui kegiatan supervisi mahasiswa Pengenalan Lapangan Persekolahan (PLP) yang berlangsung di SMK Muhammadiyah 1 Surabaya (SMK MUDISA).

Kegiatan yang diadakan di ruang pertemuan kantor kepala sekolah ini menghadirkan Dosen Pembimbing Lapangan (DPL), Kepala Sekolah, guru pamong, serta mahasiswa Universitas Muhammadiyah Surabaya yang sedang menjalani program PLP.

Baca Juga: Lima Mahasiswa FKIP UM Surabaya Siap Ditempa Jadi Pendidik di SMK MUDISA

Sejak pagi, suasana terasa penuh antusiasme. Mahasiswa praktikan datang dengan semangat untuk mendapatkan bimbingan dan arahan, sementara para dosen dan guru pamong siap memberikan pengalaman berharga. Supervisi ini menjadi ruang refleksi bersama, tempat teori kampus bertemu dengan realita dunia sekolah.

Kepala SMK MUDISA, Irvandy Andriansyah, menyampaikan dukungan penuh terhadap kegiatan PLP. Menurutnya, supervisi tidak hanya sekadar agenda rutin, tetapi bagian dari proses penting untuk memastikan kualitas calon pendidik.

“Kami berharap kegiatan supervisi ini mampu memberikan masukan konstruktif bagi mahasiswa, sehingga mereka semakin siap menjadi pendidik profesional di masa depan. Mahasiswa tidak hanya belajar mengajar, tetapi juga belajar memahami karakter siswa dan dunia sekolah secara nyata,” ujarnya, Kamis (2/10)

Dosen Pembimbing Lapangan, Shoffan Shoffa, menegaskan bahwa supervisi sebaiknya tidak dipahami sebatas evaluasi. Lebih dari itu, supervisi merupakan sarana refleksi sekaligus pembinaan yang mendalam.

“Mahasiswa perlu meningkatkan keterampilan pedagogik, menguasai materi, dan mampu mengelola kelas dengan baik. Lebih dari itu, mereka juga harus peka terhadap kebutuhan siswa agar benar-benar bisa menjadi guru yang mendidik dengan hati,” jelasnya.

Baca Juga: Ini Kata Warek UM Surabaya Soal Gencarnya Petisi Dibeberapa KampusĀ 

Guru pamong yang mendampingi mahasiswa praktikan juga turut aktif memberikan masukan. Mereka berbagi pengalaman langsung di kelas, memberikan contoh strategi pembelajaran yang sesuai dengan karakter siswa SMK, sekaligus meneguhkan peran mereka sebagai jembatan antara teori kampus dan praktik di lapangan.

Mahasiswa praktikan menyambut kegiatan ini dengan penuh antusias. Mereka merasa bahwa supervisi bukan hanya ajang penilaian, melainkan juga sarana pembinaan.

“Kami merasa terbantu dengan adanya bimbingan dari dosen, guru pamong, maupun kepala sekolah. Masukan yang diberikan bukan hanya kritik, tapi juga solusi yang bisa langsung kami terapkan di kelas,” ungkap salah seorang mahasiswa dengan penuh semangat.

Baca Juga: Polda Jatim dan UMS Deklarasi Pemilu DamaiĀ 2024

Supervisi PLP di SMK MUDISA menjadi bukti pentingnya kolaborasi antara kampus dan sekolah. Dengan sinergi ini, mahasiswa tidak hanya memperoleh pengalaman nyata, tetapi juga terbimbing untuk menjadi guru profesional yang siap menghadapi tantangan pendidikan di masa depan.

Kegiatan ini diharapkan terus menjadi wadah pembinaan berkelanjutan, yang tidak hanya meningkatkan kompetensi mahasiswa, tetapi juga memperkuat hubungan kemitraan antara Universitas Muhammadiyah Surabaya dan SMK MUDISA.

Dengan semangat kebersamaan, supervisi PLP di SMK MUDISA Surabaya layak disebut sebagai “laboratorium pendidikan hidup”, tempat teori, praktik, refleksi, dan pembinaan berpadu demi lahirnya generasi pendidik masa depan yang berkarakter dan profesional.

Editor : Redaksi