Buntut The Great Leader 2045, Komisi A Minta Pemkot jaga Netralitas

Camelia Habiba (foto tikta.id)
Camelia Habiba (foto tikta.id)

SURABAYA,Tikta.id - Wakil Ketua Komisi A DPRD Surabaya Camelia Habiba meminta menjaga netralitasnya dan perlakuan tidak condong sebelah.

Dalam hal ini Habiba membandingkan acara The Great Leader 2045 yang dihadiri sejumlah caleg dari partai tertentu dan lurah yang dipanggil oleh inspektorat.

Habiba menjelaskan, dirinya pernah diundang dalam kegiatan kemasyarakatan oleh salah satu Lurah di Surabaya. Namun Lurah tersebut malah dilaporkan oleh masyarakat.

"Padahal saya diundang atas nama Ketua Fatayat NU Surabaya," beber Habiba, Jumat (17/11).

Buntut laporan tersebut, kata Habiba akhirnya Lurah itu sampai dipanggil oleh inspektorat karena dianggap tidak netral.

"Ini kan perlakuan yang tidak sama," sergah Habiba

Maka dari itu, legislator PKB ini sekali lagi meminta pemkot benar-benar menjaga netralitasnya dan perlakuan tidak condong sebelah.

"Kami meminta pemkot benar-benar menjaga netralitasnya." tegas Habiba.

Selain itu, Habiba juga mengimbau agar pemkot menghindari kostum, simbol dan bendera yang menyerupai atau sama dengan parpol politik. Kalaupun terpaksa warnanya harus netral.

"Simbol simbol dan bendera partai politik itu tolong dihindari, kalau memang ada kostum yang dikeluarkan carilah warna yang netral," urai Habiba.

Sementara Kepala Bagian Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Arif Budianto mengatakan, The Great Leader 2045 itu terilhami generasi emas tahun 2045, dan pelaksanaannya digelar setelah memperingati Hari Sumpah Pemuda.

Kendati ia mengakui memang ada caleg yang juga turut hadir pada acara tersebut.

"Jadi sebetulnya biasa-biasa aja, karena memang kemarin kami melaksanakan acara itu karena terilhami generasi emas tahun 2045, kita laksanakan pada saat setelah kita melaksanakan Sumpah Pemuda," kata Arif.

Baca Juga: Marak Judi Online, Fatayat NU Surabaya Buka Suara

Editor : Redaksi