SURABAYA - Pimpinan Cabang (PC) Fatayat NU gandeng KPU Kota Surabaya gelar sosialisasi tatap muka dan pendidikan pemilih, Pilwali serentak 2024. Kegiatan sosialisasi Pilwali, yang bertajuk "Cerdas Pemilihan, Bijak Menentukan", berlangsung di kantor PCNU Kota Surabaya, selasa (19/11) malam.
Kegiatan sosialisasi tatap muka, diikuti oleh segenap PC Fatayat NU beserta Perwakilan dari Pimpinan Anak Cabang (PAC) Se Kota Surabaya. Sosialisasi tatap muka bertujuan untuk meningkatkan angka partisipasi pemilih terutama ibu-ibu pada pilwali yang akan dilaksanakan 27 November 2024.
Baca Juga: Erji Unggul di Quick Count, Ketua PKS Surabaya Ucapkan Selamat, Kemenangan Buat Semua
Camelia Habibah Ketua PC Fatayat NU menyampaikan, tingkat partisipasi perempuan menjadi ujung tombak keberhasilan Pilwali. Sebab, angka partispasi pemilu khususnya 2015 dengan 2020 partisipasi masyarakat tidak mengalami peningkatan signifikan.
"Oleh sebab itu, PC Fatayat dalam rangka menyelamatkan uang masyarakat senilai 114 M, yang dikeluarkan oleh APBD Kota Surabaya untuk membiayai pilkada atau pilwali 2024 in, PC Fatayat meminta mulai dari pengurus PC, PAC, Ranting hingga Anak Ranting beserta seluruh keluarganya wajib untuk datang ke TPS sesuai dengan ayat dalam Al-Qur'an surat An-nisa 59," ujarnya kepada tikta.id.
Habibah menilai, salah satu faktor partisipasi minim itu, karena peserta Pemilu di Surabaya gagal melahirkan para calon-calon pemimpin.
Baca Juga: Pillwali Surabaya MAKI Jatim Klaim Partisipasi Pemilih Turun Signifikan
Menurutnya, hari ini Surabaya hanya ada satu pasangan calon (Paslon) dan satu Paslon ini juga menjadi salah satu pemicu tingkat partisipasi masyarakat rendah. Andai pesertanya (Paslon) banyak, maka yang akan gerak mensosialisasikan pilkada itu cukup besar.
"Jadi faktor partisipasi itu bukan hanya pada masyarakat, tapi juga partai politik peserta pemilu itu harus benar-benar mensosialisasikan adanya pilkada serentak 2024," pungkasnya.
Baca Juga: POSNU Jatim Kumpulkan Bukti Dugaan Penyalahgunaan Kekuasaan di Pilwali Surabaya
Kendati demikian, Habibah mengajak warga kota Surabaya agar tidak golput, meskipun hanya ada pasangan calon (paslon) tunggal.
"Kami berpesan warga kota Surabaya ikut hadir kalau mereka tidak punya pilihan mereka bisa memilih foto yang ga bergambar, karena golput itu bukan pilihan golput itu bukan karakter warga negara yang baik," ucap dia.
Editor : Redaksi