Kolaborasi dengan Uniwa, Unipra Gelar Pelatihan Pemberdayaan UMKM di UD Sidodadi

Reporter : Fithra R
Pelatihan pemberdayaan UMKM tahu di UD Sidodadi

SURABAYA - Universitas WR. Supratman (UNIPRA) Surabaya, berkolaborasi dengan Universitas Wahidiyah (UNIWA) Kediri menggelar pelatihan pemberdayaan pelaku UKM Tahu UD Sidodadi (SDD)

Saat dikonfirmasi pewarta, Rabu (25/9), Ketua Pelaksana Agung Rasmito, membenarkan bila UNIPRA Surabaya bekerjasama dengan UNIWA Kediri, melaksanakan Pelatihan pemberdayaan UKM bersama di Kediri.

Baca juga: Gen Z Didorong Lebih Kritis Terhadap Fenomena Calon Tunggal di Pilwali Surabaya

"Iya benar, pada hari Jum'at 13 September 2024, di jalan Tinalan IV Timur No. 15 Kelurahan Tinalan, Kota Kediri." katanya.

Ia menjelaskan, pelatihan fokus pada peningkatan penjualan omset UKM serta pengolahan limbah berbasis zero waste dan peningkatan omset UKM. Ungkap Abah Agung sapaan sehari-hari.

Menurutnya, UKM tahu UD Sidodadi kurang pemahaman tentang pengolahan limbah tahu padat (ampas), dan abu hasil pembakaran menjadi produk yang bernilai ekonomis. 

Sehingga beber dia, ampas tahu hanya dijual dengan harga murah.

Baca juga: Tingkatkan Partisipasi Pemilih Gen Z di Pilwali Surabaya, Unipra Gelar Sosialisasi Tatap Muka

"Sangat disayangkan jika abu pembakaran langsung dibuang di saluran air yang menyebabkan terjadinya penyumbatan saluran pembuangan air (selokan)." tutupnya.

Dedy Kunhadi, salah satu anggota tim pelatihan menuturkan, pelatihan pemberdayaan UKM bersumber dari dana hibah, Direktorat Riset, Teknologi, dan Pengabdian kepada Masyarakat (DRTPM) pada program Pemberdayaan Masyarakat Pemula (PMP). 

Ia menjekaskan, sebelumnya sudah dilaksanakan beberapa pelatihan pelatihan diantaranya, Pelatihan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3), Pelatihan Pengolahan limbah tahu menjadi pupuk organik dan sekarang Pelatihan Manajemen Pemasaran UKM.

Baca juga: 354 Wisudawan, Rektor Unipra; Bisa Memberikan Pendidikan yang Bermutu

"Selain pelatihan, tim pengabdian masyarakat ini juga "akan melakukan pendampingan pembuatan strategi pemasaran yang bertujuan agar penjualan produk lebih tepat sasaran, serta perbaikan branding produk agar lebih dikenal calon pembeli.Ungkap Dedi dosen teknik industri." urainya.

Sementara itu, Titin Trimintarsih Dosen Manajemen UNIWA, menyoroti keberadaan UKM yang memiliki permasalahan terkait penjualan produk yang kurang maksimal, akibatnya selama ini jumlah penjualan tahu “SDD” cenderung stabil.

Editor : Redaksi

Politik
Trending Minggu Ini
Berita Terbaru