SURABAYA,Tikta.id - Surabaya sudah mulai diguyur hujan, Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (DPKP) kota Surabaya mengimbau agar masyarakat tetap waspada kebakaran. Pasalnya, kebakaran bukan hanya disebabkan oleh cuaca panas, akan tetapi juga terjadi karena konsleting listrik dan kompor gas elpiji.
Dedik Irianto Kepala Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (DPKP) kota Surabaya bersyukur, akhir tahun ini cuaca panas di Surabaya sudah menurun.
Baca Juga: Bersama Warga Aparat Bahu Membahu Padamkan Lahan Kebakaran
Bahkan menurutnya, isu badai elnino pun sudah terlewati. Sehingga ia meyakini jumlah kebakaran akan menurun dibanding musim kemarau dua tiga bulan kemarin.
"Tapi kami harapkan masyarakat tetap waspada, karena penyebab kebakaran itu bermacam-macam, bukan cuma karena cuaca panas tapi juga karena human error atau kelalaian manusia. Misalnya masak, banyak kejadian akibat dari kompor juga menunjukkan angka tertinggi," kata Dedik saat dihubungi wartawan, Rabu (20/12).
Baca Juga: Kawasan Hutan Perhutani di Wilayah Lenggerong Kecamatan Bantarbolang Terbakar Malam Ini
"Korsleting listrik itu juga cukup tinggi angka kejadian kebakaran disebabkan oleh konsleting listrik. Oleh karena itu, kami menghimbau masyarakat untuk senantiasa berhati-hati,"tambahnya.
Ia menjelaskan, Desember ada 13 peristiwa kebakaran, November 98 kebakaran dan Oktober 139 kebakaran. Karena bulan Oktober panas-panasnya kota Surabaya.
Baca Juga: Mahasiswa KKN Unitomo Gelar Simulasi dan Penyuluhan Kebakaran di Desa Keboansikep
"Terbukti memang isu badai elnino ada pemanasan suhu permukaan bumi ini memang terjadi. Dan mayoritas kebakaran meningkat dilahan-lahan terbuka. "papar Dedik.
Editor : Redaksi