PEMALANG - Semenjak tempat pembuangan akhir sampah (TPA ditutup oleh warga beberapa waktu lalu, masalah penanganan sampah di kabupaten Pemalang seperti tidak ada ujung pangkalnya, terus mengalami masalah dan mendapatkan kritikan dari berbagai pihak.
Andi Rustono atau yang lebih akrab dipanggil AR , seorang aktifis pemerhati lingkungan hidup mengungkapkan kekecewaan sekaligus memberikan solusi terhadap penanganan sampah di kabupaten Pemalang, pada acara Hari Tani Nasional dan rapat konferensi IP3A Dharma Tirta di jalan Gatot Subroto Pemalang kota, pada Rabu ( 25/9 ).
Baca Juga: Lokakarya Ke-6 Program Guru Penggerak, Kadindikbud: Tingkatkan Kualitas dan Pengembangan Sekolah
"Ada keterlambatan Pengangkutan sampah dari depo atau tempat pembuangan sampah ke lokasi TPA, sehingga membuat tumpukan sampah di mana -mana," tutur AR.
Lebih lanjut dirinya menuturkan, jika masalah sampah tidak cukup hanya membuat beberapa Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) saja , karena disamping dibutuhkan alat pengolahan yang mumpuni, SDM atau operatornya pun harus ahli di bidangnya.
"Memerlukan waktu agak lama untuk bisa memaksimalkan TPST sedangkan produksi sampah di Pemalang yang setiap hari antara 200 - 250 ton harus diatasi," terangnya.
Andi Rustono menegaskan, jika Pemkab Pemalang mau ngga mau harus menggunakan Konsep Sanitary Landfill sebagai solusi untuk mengatasi masalah sampah.
"Sanitary Landfill merupakan salah satu sistem pengelolaan sampah, di mana sampah ditimbun pada lokasi yang cekung, okasi tersebut harus jauh dari permukiman agar tidak mengganggu sistem sanitasi dari segi kebersihan dan kesehatan masyarakat sekitar, Metode pengelolaan sampah ini cukup efektif digunakan pada tempat pemrosesan akhir sampah (TPA), " Jelasnya.
Baca Juga: Lokakarya Ke-6 Program Guru Penggerak, Kadindikbud: Tingkatkan Kualitas dan Pengembangan Sekolah
Lebih lanjut dirinya mengatakan, bahwa semenjak TPA Pesalakan ditutup oleh warga Mei 2023, proses pemanggangan sampah oleh Pemkab di nilai lamban,
"Mestinya penanganan sampah tidak perlu bertele-tele kalau menggunakan metode sistematis, Pemkab Pemalang lamban dalam menangani sampah, diantaranya Kepala Dinas yang menangani permasalahan ini bukan bidangnya, sehingga persoalan sampah berlarut-larut sampai satu tahun," imbuhnya.
Semetara itu beberapa waktu lalu, Sekretaris Daerah Kabupaten Pemalang Heriyanto, dihadapan para awak media menyatakan, jika untuk mengatasi masalah sampah Pemkab sudah membangun TPST di beberapa tempat.
Baca Juga: Bersama Ratusan Warga Anggota DPR -RI Rizal Bawazier Hadiri Milad Al-Irsyad Al-Islamiyyah Ke-110
"Kita sudah berupaya mengatasi sampah dengan membangun dan sudah ada beberapa TPST yang beroperasi mengolah sampah, " jelasnya.
Terpisah Kepala Dinas lingkungan hidup kabupaten Pemalang Wiji Mulyati , menyatakan dalam konferensi melalui sambungan teleponnya, jika masalah sampah adalah masalah kita bersama yang harus diselesaikan oleh semua pihak, tidak hanya Pemerintah saja,
"Kami harap Masyarakat sabar,kita kerja keras masyarakat juga sebagai penghasil sampah harusnya ikut prihatin membantu, " tuturnya.
Editor : Redaksi