Pilkada Serentak 2024, POSNU Jatim Sorot Netralitas ASN Disejumlah Daerah

Arga Nur Wahid
Arga Nur Wahid

SURABAYA - Poros Sahabat Nusantara (POSNU) Jawa Timur mengumumkan akan memantau secara ketat netralitas Aparatur Sipil Negara (ASN) pada tahapan kampanye Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Serentak 2024 di wilayah Jawa Timur.

Pemantauan tahapan kampanye yang berlangsung sejak 25 September hingga 25 November ini, menurut POSNU Jatim, sangat diperlukan mengingat tingginya potensi pelanggaran di beberapa daerah yang hanya memiliki pasangan calon tunggal, terlebih ketika petahana kembali maju dalam kontestasi politik.

Baca Juga: POSNU Jatim Dorong Kementerian dan Sejumlah Lembaga Intervensi Menyelesaikan Tunggakan Bawaslu

Ketua Bidang Demokrasi dan Kepemiluan POSNU Jatim, Arga Nur Wahid, menegaskan bahwa pihaknya akan memberikan perhatian khusus pada lima daerah yang mengalami fenomena calon tunggal dan petahana, yang dianggap rawan terhadap potensi keterlibatan ASN dalam kampanye.

"Netralitas ASN adalah hal yang krusial dalam menjaga proses demokrasi yang sehat dan adil. Kami akan memantau, baik ASN yang terlibat secara aktif maupun yang berperan di balik layar," ujarnya dalam pernyataan tertulis, Minggu (29/9).

Adanya calon tunggal di lima daerah, yakni Kota Surabaya dan Pasuruan, lalu Kabupaten Trenggalek, Gresik, Ngawi, menurut Arga, membuka ruang bagi potensi penyalahgunaan wewenang, terutama jika petahana memiliki kedekatan hingga melakukan intervensi kepada ASN setempat.

POSNU Jatim akan bekerja sama dengan lembaga-lembaga pengawas lainnya untuk memastikan bahwa ASN tidak berpihak pada salah satu calon dan tetap mematuhi prinsip netralitas sebagaimana diamanatkan oleh undang-undang.

Baca Juga: POSNU Jatim Desak Bawaslu Segera Lunasi Tunggakan Pembayaran Hotel

Selain itu, POSNU Jatim juga menyoroti pentingnya peran Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) dalam mengawasi ASN di daerah-daerah dengan calon tunggal. POSNU Jatim berharap Bawaslu bisa lebih proaktif dalam menindak pelanggaran yang melibatkan ASN.

"Kami akan terus mengawal proses ini dan siap melaporkan setiap pelanggaran yang kami temui di lapangan," tambah Arga.

Pemantauan POSNU Jatim ini diharapkan dapat mendorong terselenggaranya Pilkada yang bersih dan berkualitas, dengan menjaga agar ASN tidak terlibat dalam politik praktis.

Baca Juga: POSNU Jatim Resmi Terakreditasi Sebagai Pemantau Pemilu di Jawa Timur

Menurut Arga, netralitas ASN bukan hanya menjaga profesionalitas, tetapi juga penting untuk menjaga kepercayaan publik terhadap lembaga pemerintahan.

Dengan pemantauan intensif ini, POSNU Jatim berharap bahwa Pilkada Serentak 2024 di Jawa Timur dapat berjalan lebih baik dan adil, tanpa intervensi yang melanggar aturan, khususnya dari pihak ASN.

"Kami tidak ingin proses demokrasi ternodai oleh praktik-praktik yang menyimpang," tutup Arga.

Editor : Redaksi