KAI Commuter Wilayah 8 Surabaya Sosialisasi Keselamatan Perlintasan Sebidang

Sosialisasikan Keselamatan Pelintasan Sebidang
Sosialisasikan Keselamatan Pelintasan Sebidang

SURABAYA  - KAI Commuter terus berkomitmen meningkatkan keselamatan perjalanan kereta api, salah satunya dengan melakukan sosialisasi kepada masyarakat terkait keselamatan di perlintasan sebidang.

Sosialisasi menggandeng komunitas pecinta kereta, KAI Commuter Wilayah 8 dan Daerah Operasi VIII Surabaya sosialisasi keselamatan di JPL 05 Ambengan, Gubeng pada Jumat, (11/10) bersama.

Baca Juga: Police Goes to Campus di Universitas Ciputra, Sosialisasi Keselamatan Lalu lintas Usia Produktif

“Kegiatan sosialisasi ini adalah upaya rutin KAI Commuter bersama Komunitas Pecinta Kereta untuk mewujudkan keselamatan perjalanan kereta api dan meningkatkan kesadaran pengguna jalan mengenai pentingnya keselamatan, terutama di perlintasan sebidang,” ujar Joni Martinus, VP Corporate Secretary KAI Commuter, Sabtu (12/10).

KAI Commuter sangat menyayangkan tingginya jumlah kecelakaan di perlintasan sebidang akhir-akhir ini, yang mayoritas disebabkan oleh ketidakpatuhan terhadap rambu-rambu lalu lintas terutama pada saat melewati pintu Perlintasan kereta api.

Perlintasan sebidang adalah perpotongan antara jalur kereta api dan jalan raya. Peningkatan mobilitas masyarakat yang menggunakan kendaraan bermotor menyebabkan meningkatnya risiko kecelakaan di lokasi ini.

Menurut Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2007 tentang Perkeretaapian, Pasal 124 menyatakan, “Pada perpotongan sebidang antara jalur kereta api dan jalan, pemakai jalan wajib mendahulukan perjalanan kereta api.”

Selain itu, Undang-Undang No. 22 Tahun 2009, Pasal 114, menegaskan bahwa pengemudi kendaraan wajib:

1. Berhenti saat sinyal berbunyi, palang pintu mulai ditutup, atau ada isyarat lain.

2. Mendahulukan kereta api.

3. Memberikan hak utama kepada kendaraan yang lebih dahulu melintas rel.

KAI Commuter mengajak seluruh pihak untuk berkolaborasi dan proaktif dalam mensosialisasikan keselamatan perjalanan kereta api bagi pengguna jalan,” Joni menambahkan.

Baca Juga: Tiket Kereta Api Periode Libur Natal dan Tahun Baru 2025 Sudah Bisa Dipesan

Peningkatan Layanan Commuter Line Dhoho/Penataran dan Supas

Sementara itu dalam upaya meningkatkan layanan, KAI Commuter juga telah mengoperasikan tambahan kereta pada setiap rangkaian (stamformasi) Commuter Line Dhoho/Penataran (Surabaya Kota - Kertosono - Blitar) dan Commuter Line Surabaya Kota-Pasuruan (Supas) sejak 1 Oktober 2024.

Khusus Commuter Line Dhoho - Commuter Line Penataran, total rata-rata volume harian mengalami peningkatan sebesar 2% atau sebanyak 1.533 orang per hari. Sebelum penambahan stamformasi tercatat sebanyak 1.496 orang per harinya.

Sedangkan untuk 8 perjalanan Commuter Line Dhoho – Commuter Line Penataran yang ditambahkan stamformasinya, tercatat kenaikan 14%, yaitu rata-rata volume pengguna per harinya sebanyak 1.062 orang. Sebelum penambahan stamformasi hanya sejumlah 932 orang per harinya. 

Sementara itu, untuk volume harian Commuter Supas yang juga ditambahkan stamformasinya juga mengalami kenaikan. Sebelum penambahan, rata-rata volume penggunanya sebanyak 468 orang per hari.

Baca Juga: Tingkatkan Partisipasi Pemilih, LPBHNU Sosialisasi Tatap Muka Pilwali Surabaya

Sedangkan setelah penambahan stamformasi mengalami peningkatan sebesar 18% atau sebanyak 552 orang per harinya

Dengan penambahan ini, KAI Commuter menargetkan peningkatan volume pengguna harian di Wilayah 8 Surabaya sebesar 14%, yaitu 37 ribu pengguna pada hari kerja dan 48 ribu pengguna pada hari libur.

KAI Commuter juga mengoperasikan tiga stasiun baru (Stasiun Pakisaji, Stasiun Purwoasri, dan Stasiun Ngujang) sejak pemberlakuan Gapeka 2023 pada 1 Juni 2023. Volume pengguna di ketiga stasiun tersebut terus mengalami peningkatan.

Dengan tren positif ini, KAI Commuter mengapresiasi kepercayaan masyarakat terhadap layanan Commuter Line di Surabaya.

“Pencapaian ini menjadi dorongan bagi kami untuk terus meningkatkan kualitas layanan dan berinovasi demi kepuasan pengguna,” tutup Joni.

Editor : Redaksi