SURABAYA - Ketua MAKI Jatim Heru Satrio menganggap mutasi kepala Sekolah SMAN 10 Surabaya tidak transparan dan tidak jelas parameternya.
Menurutnya, mutasi tersebut seharusnya didasarkan pada prestasi, bukan malah memindahkan kepala sekolah berprestasi ke daerah terpencil.
Baca Juga: Dukung Perubahan, MAKI Jatim Hadir di Debat Ketiga Pilkada Kabupaten Nganjuk
"Kami sangat pertanyakan dasar penilaian untuk mutasi ini karena tidak jelas. Bahkan, prestasi seharusnya mendapat promosi, bukan dimutasi ke daerah gunung," kata Heru Jumat, (18/10).
Heru menegaskan, penyegaran dan pemerataan seharusnya memperhitungkan prestasi kepala sekolah, bukan hanya memindahkan 1-3 orang secara acak.
Pun integritas penilaian dan jaminan peningkatan prestasi harus diperhatikan Dinas Pendidikan Jatim.
"Alumni SMAN 10 siap bergerak untuk mempertanyakan kebijakan ini kepada pihak berwenang, karena merasa ada sesuatu yang janggal dibalik keputusan tersebut," kata Heru yang juga Alumni SMAN 10 Surabaya.
Baca Juga: Jatim Emas Exhibition Fair 2024 Targetkan 10 Ribu Pengunjung
Ketua Komisi Nasional Pendidikan (Komnasdik) Jawa Timur Kunjung Wahyudi mengangap mutasi kepala sekolah ini menyalahi aturan.
Menurutnya, mutasi yang dialami kepala sekolah SMAN 10 ini baru menjabat selama 1 tahun 10 bulan, padahal menurut Permendikbud 2021 masa jabatan kepala sekolah seharusnya 4 tahun sebelum mutasi dapat dilakukan.
"Ini jelas menyalahi aturan, harusnya mutasi ini bisa dianulir atau dibatalkan," ucap dia.
Baca Juga: Mediasi Berlangsung Alot, MAKI Jatim Desak Debat Pilwali Surabaya Tak Dilanjutkan
Irvina Siswi Kelas XII SMAN 10 Surabaya sekaligus anggota Ekstrakurikuler Karya Ilmiah Remaja mengaku sedih atas kabar mutasi kepala sekolah mereka.
Sebab, di bawah kepemimpinan kepala sekolah tersebut, sejumlah siswa telah berhasil mengukir prestasi membanggakan.
"Salah satu contohnya adalah pencapaian medali di ajang internasional seperti di Malaysia. Bahkan, siswa SMAN 10 dijadwalkan akan kembali berkompetisi di Bali pada 5 November mendatang, bersaing dengan peserta dari berbagai negara," tutur dia.
Editor : Redaksi