SURABAYA - Kabidhumas Polda Jatim, Kombes Pol Dirmanto, 808 personel Polda Jawa Timur dan 15 ribu personel Polres Jajaran Polda Jatim melakukan Pemeriksaan Kesehatan (Rikes).
Rikkess disiapkan untuk pengamanan di Tempat Pemungutan Suara (TPS) dalam rangka Pilkada Serentak 2024, di Jawa Timur. Dirmanto menambahkan, kegiatan ini untuk memeriksa kesiapan personel, khususnya di bidang kesehatan.
Baca Juga: DPC POSNU Sumenep Belum Dapat Sertifikat Pemantau, Padahal Daftar Oktober 2024
"Jadi seluruh personel sebelum bertugas melaksanakan pengaman di TPS, kita lakukan pemeriksaan kesehatannya," ujar Kombes Dirmanto, Kamis (21/11)
Dirmanto menjelaskan, Biddokkes Polda Jatim melakukan tindakan preventif, agar personel dapat menjalankan tugasnya dengan maksimal dalam keadaan sehat.
Sementara itu, Kabiddokes Polda Jatim Kombes Pol. M. Khusnan Marzuki mengatakan kegiatan ini juga untuk mendukung program Asta Cita Presiden RI, yaitu optimalisasi pengaman Pilkada serentak tahun 2024.
Baca Juga: Debat Pamungkas Pilkada 2024 Berjalan Aman
Lebih lanjut, Kabiddokkes Polda Jatim juga menjelaskan, untuk Satuan Kerja (Satker) di jajaran kewilayahan, pemeriksaan kesehatan personel dilaksanakan oleh Siedokkes Polres dan didukung oleh Rumah Sakit Bhayangkara, Rayonisasi Polda Jatim.
"Untuk jumlah personel PAM TPS dari Satker Polda Jatim sebanyak 808 anggota, yang dilakukan pemeriksaan Biddokkes,sedangkan personel Satker di wilayah Polres jajaran Polda Jatim sebanyak 15 ribu anggota yang dilakukan pemeriksaan kesehatan oleh Sidokes dan Rumah Sakit Bhayangkara jajaran Polda Jatim," jelas Marzuki
Dikatakan pula oleh Kabiddokkes Polda Jatim, apabila ditemukan personel yang kondisinya tidak samapta atau kurang sehat ada koormorbid penyakit yang beresiko bila melaksanakan tugas di TPS.
Baca Juga: Kelompok Masyarakat Pengrajin Kayu Jati Asri Bojonegoro Serukan Pilkada Jatim Damai
Biddokkes akan memberikan rekomendasi untuk tidak di tempatkan di TPS.
"Nanti dilaksanakan pemeriksaan kesehatan lebih lanjut terhadap personil tersebut, untuk dilakukan pengobatan," pungkasnya.
Editor : Redaksi