Pemakaman Bocah Tewas dalam Karung di Pemalang Diiringi Hujan Deras dan Banjir 

Persiapan pemakaman meninggalnya bocah 9 tahun
Persiapan pemakaman meninggalnya bocah 9 tahun

PEMALANG - Hujan deras dan banjir mengiringi pemakaman Salsabila Syarifatus Salamah (9), bocah perempuan yang ditemukan tewas di dalam karung, Suasana penuh haru menyelimuti kepulangan bocah tanpa dosa, pada Senin petang (9/12). Cuaca buruk berupa hujan deras dan banjir menggenangi rumah duka di Desa Kaliprahu, Kecamatan Ulujami, Pemalang.

Prosesi pemakaman sempat tertunda, karena sebelumnya jenazah almarhumah telah menjalani otopsi oleh tim DVI Polda Jateng. Di tengah cuaca ekstrem, keluarga dan warga desa yang berkumpul mengungkapkan harapan agar pelaku kejahatan keji tersebut segera tertangkap dan mendapat hukuman setimpal.

Baca Juga: DPRD Surabaya Desak Pemkot Tanggap Atasi Banjir, Pemetaan dan Koordinasi Jadi Prioritas

Kepala Desa Kaliprahu Purwadi yang juga mewakili keluarga korban, berharap agar penyelidikan segera menemukan titik terang.

"Kami meminta keadilan atas kejadian ini. Pelaku harus dihukum setimpal atas perbuatannya," ujar Purwadi.

Halaman rumah duka digenangi air dampak dari hujan deras yang mengguyur Desa Kaliprau sejak siang hari sehingga menyebabkan banjir.Hal ini menyebabkan prosesi pemakaman sempat tertunda beberapa jam.

Selain menunggu cuaca membaik, pemakaman juga sempat ditunda karena menunggu kedatangan kedua orang tua korban yang dimintai keterangan oleh pihak kepolisian.

Baca Juga: Dorong Pengendalian Banjir, Komisi C Usulkan Pemanfaatan Lumbung Air Vertikal

Jenazah akhirnya dimakamkan di pemakaman desa setempat, dengan iringan isak tangis keluarga dan warga yang berada di lokasi.

Suasana duka menyelimuti seluruh proses pemakaman, di tengah harapan agar keadilan segera ditegakkan bagi korban kecil yang menjadi korban kebiadaban ini.

Kronologi kejadian korban, yang masih duduk di bangku sekolah dasar, dinyatakan hilang sejak Minggu siang (8/12). Saat itu, ia ditinggal sendirian di rumah oleh ibunya yang pergi ke pasar. Sepulang dari pasar, ibu korban mendapati rumah dalam kondisi berantakan, sementara Salsabila tak ditemukan.

Baca Juga: Disperpusip Jatim Salurkan Bantuan dan Hiburan bagi Korban Banjir di Jombang dan Pasuruan

Pencarian dilakukan di sekitar rumah, tetapi tidak membuahkan hasil. Malam harinya, ayah korban menemukan karung mencurigakan di gudang rumah. Ketika dibuka, ternyata karung itu berisi jasad putrinya yang sudah tidak bernyawa.

Upaya pengungkapan kasus kepolisian hingga kini belum menetapkan tersangka dalam kasus yang mengejutkan masyarakat ini. Satreskrim Polres Pemalang telah memeriksa delapan saksi, termasuk keluarga, tetangga, dan pihak yang diduga mengetahui kejadian tersebut.

Editor : Redaksi