SURABAYA - Ketua Fraksi PKB Surabaya Tubagus Lukman Amin menyesalkan rencana Pemkot Surabaya mengajukan pinjaman Rp4 Triliun untuk pembangunan infrastruktur.
Menurutnya, Pemkot Surabaya tidak harus mengajukan pinjaman, sebab pendapatan kota Pahlawan paling besar bila dibandingkan kota lainnya di Jawa Timur.
Baca Juga: Jaring 11 Jukir Liar Dishub Tindak Sesuai Perda
"Jadi begini kita melihat kita semua sudah tahu bahwa kota Surabaya itu APBD terbesar se-Jawa Timur, jadi APBDnya sudah tinggi, jadi kiro-kiro ga isin duwe catatan utang gawe bangun (jadi kira-kira gak punya malu kalau punya catatan hutang buat bangun), sementara APBD ne sudah tinggi," ucap dia, saat dikonfirmasi tikta.id, pada Selasa (24/12).
Tubagus mengingatkan, pinjaman tersebut mempunyai konsekuensi, di antaranya bunga yang harus dibayar tiap bulan, biaya administrasi, dan berbagai beban finansial lainnya.
Baca Juga: Serahkan SK kepada 648 CPNS, Ini Pesan Wali Kota Eri Cahyadi
"Terus kemudian yang kedua urgensinya apa jadi kebutuhan itu apa, apakah itu sangat mendesak untuk buru - buru melakukan hutang atau apa atau mungkin ada yang lain dengan hutang ini terus kemudian nanti akan muncul ada bunga ne, kemudian ada biaya - biaya yang lain administrasi dan sebagainya itukan juga malah membebani kota Surabaya," imbuhnya.
Maka dari itu, dia menekankan, Pemkot memaksimalkan penggunaan APBD, melalui perencanaan dan pengelolaan anggaran yang lebih efisien.
Baca Juga: Pajak Tergerus, DPRD Jatim Lirik BUMD
Tubagus optimis tanpa melalui pinjaman atau uang. Pemkot dianggap mampu melanjutkan pembangunan infrastruktur
"Saya kira lebih baik memaksimalkan APBD yang sudah ada, karena pembangunan itu, saya kira dengan angka segitu masih cukup lah bisa memakai APBD kita, saya kira masih mampu," pungkasnya.
Editor : Redaksi