SURABAYA - Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur, Erwin Astha Triyono, mengatakan, upaya pemberantasan DBD tidak bisa dilakukan sendiri. Diperlukan peran serta seluruh masyarakat yang juga berkolaborasi dengan RT/RW, TP-PKK hingga Karang Taruna untuk menggalakkan Gerakan PSN hingga ke rumah-rumah.
"Maka dari itu, ayo kita jaga terus kebersihan diri dan lingkungan. Lindungi diri kita, lindungi keluarga kita, lindungi sekitar kita," imbaunya, Sabtu (11/1).
Baca Juga: Dinkes Jatim: Waspada DBD Imbau Warga Masifkan PSN dengan 3M Plus
Ia menjelaskan, sebagai upaya pencegahan dan pengendalian penyakit DBD, Pemprov Jatim telah melakukan berbagai upaya. Di antaranya dengan mengeluarkan Surat Edaran Gubernur Jawa Timur tgl. 24 Juni 2024 tentang Kesiapsiagaan Peningkatan Kasus dan Kematian Akibat Penyakit Dengue (DBD).
Selain itu, Dinkes Jatim juga telah membuat Surat Edaran Nomor 400.7/16383/102.3/2024 ke Dinkes kabupaten/ kota tentang Kewaspadaan Penyakit Musim Hujan untuk disampaikan kepada seluruh fasilitas pelayanan kesehatan daerah di wilayah Jawa Timur.
“Kami juga telah melakukan KIE dan promosi kesehatan terntang penyakit DBD melalui media sosial, melaksanakan webinar DBD dengan sasaran TP PKK, ormas dan SBH serta rapat koordinasi dengan lintas program, lintas sektor dan Dinkes kab/kota dalam pengendalian DBD di Jatim”, jelas Erwin.
Baca Juga: HMPV Dapat Dicegah, Namun Tetap Waspada bagi Kelompok Rentan
Erwin mengingatkan, perilaku nyamuk aedes adalah menggigit di pagi dan sore hari. Akan tetapi dengan perubahan iklim yang terjadi saat ini, sangat dimungkinkan terjadi perubahan waktu menggigitnya juga. Jadi kewaspadaan terhadap DBD harus ditingkatkan.
Ia berpesan jika ada anggota keluarga yang mengalami demam tinggi yang mendadak, terus menerus, berlangsung 2-7 hari segera periksakan ke fasilitas pelayanan kesehatan terdekat.
Baca Juga: Meriahkan HKN ke-60, Dinkes Jatim Gelar Pemeriksaan Kesehatan hingga Pertandingan Sepakbola
"Ancaman terjadi syok dan perdarahan terkadang muncul pada hari ketiga s.d kelima saat demam sudah turun. Oleh karena itu, segera periksakan anggota keluarga yang memiliki gejala DBD. Semakin cepat pertolongan akan semakin baik. Terapi DBD yg terbaik saat ini adalah terapi cairan yang cukup dan monitoring ketat klinis dan laboratorium pasien di faskes," pungkasnya.
Sebagai informasi, Vektor penyebab infeksi dengue adalah nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus, yang mana karakteristik perindukan telur - jentik - pupa aedes adalah di tempat bermuatan air yang dindingnya tidak bersentuhan langsung dengan tanah. Jika TPA tidak memungkinkan dikuras atau ditutup, maka bisa diberikan larvasida.
Editor : Redaksi