JAKARTA - Mantan pasangan yang terlihat sering ngomel atau terlalu sensitif sering kali memicu pertanyaan besar. Apakah semua itu tanda kebencian, atau justru ada perasaan yang belum selesai? Perilaku seperti ini sebenarnya bukan hal yang muncul tanpa alasan.
Berikut Sahabat Tikta kami uraikan delapan alasan yang mungkin mendasari sikap tersebut.
Baca Juga: Mantanmu Sering Ngomel? Bisa Jadi Karena 8 Hal Ini!
1. Masih Cinta dan Sayang
Rasa cinta dan sayang terhadap seseorang tidak mudah hilang meskipun hubungan telah berakhir. Ketika perasaan itu masih ada, tetapi situasi sudah tidak lagi memungkinkan untuk bersama, muncul rasa frustrasi yang terkadang diluapkan melalui sikap emosional. Kita mungkin merasa marah atau kesal, tetapi di balik itu semua, perasaan cinta masih tersimpan.
2. Ingin Berubah
Kesadaran untuk memperbaiki diri sering muncul setelah hubungan selesai. Keinginan untuk menjadi pribadi yang lebih baik membuat kita lebih reflektif terhadap masa lalu. Namun, proses perubahan ini sering diiringi oleh perasaan tidak puas atau bahkan rasa bersalah. Akibatnya, emosi itu diekspresikan dengan cara yang terlihat sensitif atau seolah "mengomel."
3. Penyesalan Mendalam
Penyesalan adalah emosi yang sulit ditangani. Ketika menyadari ada banyak hal yang bisa dilakukan lebih baik di masa lalu, kita kerap merasa terjebak dalam rasa bersalah. Akibatnya, emosi negatif ini mudah memicu konflik, baik dalam bentuk ucapan maupun sikap.
4. Sadar Kesalahan Masa Lalu
Menyadari kesalahan masa lalu adalah langkah besar, tetapi prosesnya sering kali berat. Ketika kesalahan itu terus menghantui, muncul keinginan untuk memperbaiki citra diri. Namun, keinginan ini terkadang diekspresikan dalam bentuk perilaku defensif yang membuat orang lain merasa disalahkan.
Baca Juga: Tips Move On dari Mantan: Dari Hati yang Luka ke Masa Depan yang Cerah
5. Siap Membangun Hubungan Lagi
Tidak jarang, sikap sensitif atau sering ngomel adalah tanda bahwa kita sebenarnya ingin kembali ke hubungan yang pernah ada. Ada keinginan untuk memperbaiki apa yang rusak, tetapi cara menyampaikannya sering tidak langsung. Harapan untuk kembali ini kerap muncul melalui isyarat atau sikap yang sulit dimengerti.
6. Cemburu
Cemburu menjadi salah satu alasan yang paling sering terjadi. Ketika melihat mantan pasangan menjalani kehidupan baru atau dekat dengan orang lain, kita mungkin merasa terganggu. Meskipun hubungan sudah berakhir, rasa kepemilikan itu terkadang sulit dilepaskan, sehingga memunculkan reaksi emosional yang berlebihan.
7. Merasa Dibandingkan
Baca Juga: Story Medsos Bisa Jadi Tanda Kamu Masih Terjebak Masa Lalu
Rasa tidak nyaman karena merasa dibandingkan dengan orang lain, atau bahkan mantan pasangan yang lain juga bisa memicu sikap emosional. Ketika merasa tidak dihargai atau dianggap kurang baik dibandingkan orang lain, kita menjadi lebih sensitif. Hal ini dapat menciptakan konflik kecil yang sebenarnya bisa dihindari.
8. Ingin Diberikan Kesempatan Kedua
Harapan untuk diberikan kesempatan kedua sering kali menjadi alasan utama mengapa kita menunjukkan sikap emosional. Rasa penyesalan dan keinginan untuk memperbaiki hubungan membuat kita berharap untuk kembali diberi ruang dalam kehidupan mantan pasangan. Namun, harapan ini terkadang muncul melalui cara yang sulit dipahami, seperti ngomel atau bersikap terlalu sensitif.
Catatan: Setiap emosi yang dirasakan setelah sebuah hubungan berakhir memiliki alasannya sendiri. Memahami alasan di balik sikap mantan yang sering ngomel atau sensitif adalah langkah awal untuk menghadapi situasi tersebut dengan bijak. Di balik sikap emosional, sering kali ada keinginan untuk didengar dan dimengerti.
Editor : Redaksi