JAKARTA - Dalam hubungan, entah itu pertemanan, keluarga, atau asmara, kita pasti pernah bertemu dengan seseorang yang tulus. Dia selalu ada, mendukung tanpa pamrih, dan memberi tanpa meminta balasan. Tapi, yang sering terjadi adalah orang-orang tulus ini perlahan menjauh. Bukan karena dia berubah, tapi karena mulai lelah.
Kalau seseorang yang tulus mendadak apatis dan memilih pergi, mungkin ada alasan yang harus kamu periksa.
Baca Juga: Diamnya Pria yang Tulus Bukan Tanda Tak Peduli, tetapi Isyarat untuk Kamu Berubah
Berikut Sahabat Tikta tujuh faktor utama yang membuat orang tulus akhirnya memilih menjauh mu;
1. Sering Blokir Nomor
Kebiasaan blokir-blokiran dalam hubungan bukan hanya aksi impulsif, tapi juga bentuk manipulasi. Jika seseorang sering diblokir hanya karena kesalahan kecil atau sebagai cara untuk mengendalikan keadaan, ini bisa sangat melelahkan. Orang tulus mungkin awalnya mencoba memahami, tapi jika terus-menerus terjadi, mereka akan berpikir, "Buat apa bertahan kalau setiap saat bisa dibuang semudah itu?"
2. Tidak Dewasa
Ketidakdewasaan dalam hubungan bisa terlihat dari banyak hal, mulai dari cara menangani masalah hingga bagaimana seseorang merespons kritik. Orang tulus biasanya memiliki toleransi tinggi, tapi dia juga tahu batas. Bila merasa selalu harus menghadapi ledakan emosi, sikap kekanak-kanakan, atau keputusan impulsif, dia akan memilih menghitamkan segalanya.
3. Membuat Kesalahan Berulang Kali
Semua orang bisa membuat kesalahan, tapi kalau yang sama terus diulang, itu bukan lagi ketidaksengajaan melainkan kebiasaan. Orang tulus cenderung memberi banyak kesempatan, tapi kalau dia melihat tidak ada usaha untuk berubah, akan mulai mempertanyakan apakah hanya dimamfaatkan kebaikannya.
4. Tidak Jujur
Baca Juga: Pria Tulus yang Jatuh Hati Kepadamu, Tanda Cinta Tanpa Syarat: Begini Cara Memahami dan Menjaganya
Kejujuran adalah fondasi utama dalam hubungan apa pun. Ketika seseorang terus berbohong, entah dengan alasan sepele atau serius, kepercayaan akan runtuh perlahan. Orang tulus tidak butuh janji manis, dia butuh kejujuran, bahkan walaupun itu menyakitkan. Jika kejujuran sulit diberikan, dia lebih memilih pergi daripada terus menerka-nerka kebenaran.
5. Minta Maaf Cuma di Bibir
Kata "maaf" seharusnya datang dengan kesadaran untuk berubah, bukan hanya kalimat yang diulang-ulang setiap kali melakukan kesalahan. Jika permintaan maaf hanya formalitas tanpa ada perubahan nyata, orang tulus akan merasa dihargai hanya ketika dibutuhkan. Dan dia tidak akan selamanya mau bertahan dalam pola itu.
6. Menggantungkan Perasaan
Orang tulus sering dijadikan tempat bersandar, tapi itu bukan berarti dia bisa terus-terusan menanggung beban emosional orang lain. Jika seseorang terlalu sering menggantungkan perasaan tanpa memberi kepastian atau terus-menerus bergantung tanpa usaha untuk mandiri, lama-lama dia akan merasa habis.
Baca Juga: Kenapa Pria Tulus Bisa Memaafkan dan Menerimamu Kembali Asal Sungguh-sungguh
7. Suka Bikin Drama
Konflik dalam hubungan adalah hal yang wajar, tapi kalau setiap masalah selalu dibesar-besarkan atau dijadikan ajang bermain peran sebagai korban, orang tulus akan mulai merasa dimanipulasi. Dia akan bersikap tidak akan terus-terusan terjebak dalam drama yang sebenarnya bisa diselesaikan dengan komunikasi yang sehat.
Lalu, Apa Solusinya?
Kalau kamu merasa salah satu atau beberapa poin di atas ada dalam dirimu, jangan panik. Orang tulus tidak akan pergi hanya karena satu kesalahan, dia pergi karena kesalahan yang terus diulang tanpa ada perbaikan.
Solusinya sederhana: perbaiki komunikasi, tumbuhkan kesadaran diri, dan hargai dia selagi masih ada. Jangan hanya minta maaf, tapi buktikan dengan perubahan. Jangan anggap kesabaran dia tak terbatas, karena pada akhirnya, bahkan orang yang paling tulus pun bisa memilih untuk pergi.
Editor : Redaksi