DPRD Surabaya Soroti Material di Tambak Wedi, Pembangunan SMP Negeri Harus Segera Dimulai

Abdul Malik
Abdul Malik

SURABAYA – Abdul Malik, Anggota Komisi D DPRD Surabaya dari Fraksi PDI Perjuangan, mengimbau kepada Dinas Sumber Daya Air dan Bina Marga Kota Surabaya, untuk segera memindahkan sejumlah material yang masih berada di wilayah Tambak Wedi.

Pasalnya, lokasi tersebut direncanakan akan digunakan untuk pembangunan Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri. Sebelumnya, Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya berencana membangun lima sekolah baru.

Baca Juga: Sinergi Pemkot dan DPRD Surabaya Wujudkan Pembangunan SMPN Baru

Namun, setelah melalui kajian lebih mendalam, Pemkot akhirnya memutuskan untuk membangun tiga sekolah, yang masing-masing berlokasi di kawasan Waru Gunung, Tambak Wedi, dan Medokan.

"Imbauan kami kepada dinas terkait agar segera memindahkan material yang ada di Tambak Wedi. Hal ini penting agar proses pembangunan sekolah di Tambak wedi bisa segera terealisasi," ujarnya, pada Jumaat (11/4).

Lebih lanjut, Abdul Malik menegaskan bahwa pembangunan sekolah di wilayah Tambak Wedi sangat mendesak, mengingat belum adanya fasilitas SMP Negeri di kawasan tersebut.

Baca Juga: Didenda Rp300 Ribu, Penjual Es Krim Beralkohol Kembali Beroperasi, DPRD Desak Pemkot Cabut Izin

"Pembangunan ini sangat urgent bagi warga sekitar yang membutuhkan sekolah negeri ," tambahnya.

Dengan begitu, Abdul Malik menyampaikan bahwa proses pemindahan material di wilayah Tambak Wedi seharusnya dapat diselesaikan dalam waktu singkat jika dikerjakan dengan sungguh-sungguh dan terencana.

"Terkait dengan waktu yang dibutuhkan untuk memindahkan material di Tambak Wedi, jika dilakukan dengan serius dan terencana, saya rasa tidak akan memakan waktu lebih dari satu bulan. Terlebih jika lahan di sana cukup luas," ucap dia.

Baca Juga: Komisi D Soroti Pemerataan Akses Pendidikan dan Peran Orang Tua di Surabaya

Sementara itu, Lurah Tambak Wedi, Matlillah, merespons cepat pernyataan tersebut. Ia menyatakan kesiapan pihaknya untuk segera berkoordinasi dengan instansi terkait dalam menyelesaikan permasalahan material.

"Mungkin satu minggu sudah cukup untuk mengosongkan lahan ini, dan direncanakan pembangunan akan dimulai, insya Allah, pada bulan Juni mendatang," ungkap Matlillah.

Editor : Redaksi