SURABAYA – Ketua Wilayah Satuan Siswa, Pelajar, dan Mahasiswa (PW SAPMA) Pemuda Pancasila Jawa Timur Arderio Hukom, buka suara terkait penahanan ijazah oleh sejumlah sekolah di Jawa Timur
Arderio memaparkan, berdasarkan data yang dihimpun Komisi Nasional Pendidikan, 400 ijazah siswa masih ditahan pihak sekolah akibat tunggakan biaya pendidikan.
Baca Juga: Komisi D DPRD Surabaya Soroti Dugaan Penahanan Ijazah oleh UD Sentosa Seal
"Nilai tunggakan tersebut bervariasi, mulai dari Rp1,5 juta hingga Rp8 juta per siswa." katanya, dalam keterangan tertulis yang diterima redaksi, Selasa (14/4).
Arderio mendesak, seluruh satuan pendidikan di wilayah Jawa Timur untuk segera menghentikan praktik penahanan ijazah tersebut.
“Ijazah adalah dokumen negara dan merupakan hak mutlak siswa yang telah menyelesaikan pendidikannya. Tidak boleh ada syarat administratif maupun keuangan yang menghalangi siswa untuk memperoleh hak tersebut,” tegas Arderio
Baca Juga: Polda Jatim Tingkatkan Pengamanan Jalur Wisata
Ia menegaskan, PW SAPMA PP Jatim mendukung instruksi Kepala Dinas Pendidikan Jawa Timur yang melarang penahanan ijazah oleh sekolah-sekolah.
PW SAPMA PP Jatim juga menginstruksikan kepada seluruh Pengurus Cabang SAPMA kabupaten/kota se-Jawa Timur mengawal implementasi dan berkoordinasi dengan Cabang Dinas Pendidikan jika ditemukan pelanggaran.
“Penahanan ijazah berpotensi menjadi bentuk maladministrasi dan penyalahgunaan wewenang oleh pihak sekolah. Kami mendorong agar penyerahan ijazah dilakukan tanpa pungutan tambahan. Bahkan jika diperlukan, ijazah dapat langsung dikirim ke alamat rumah siswa,” tambahnya.
Baca Juga: Forum Pembauran Kebangsaan: Rumah Bersama untuk Keberagaman dan Penguatan UMKM
PW SAPMA PP Jatim berharap seluruh pihak terkait, pemerintah daerah, dinas pendidikan, maupun institusi sekolah, dapat segera mengambil langkah konkret dan tegas.
"Hal ini penting agar kasus serupa tidak kembali terulang di masa mendatang dan hak-hak pendidikan para siswa tetap terlindungi secara maksimal." tandas Arderio Hukom.
Editor : Redaksi