32 Biksu Thudong dari Thailand Dijadwalkan Singgah di Pemalang Jelang Waisak

Biksu Thailand saat menjalankan ritual Thudong
Biksu Thailand saat menjalankan ritual Thudong

PEMALANG – Sebanyak 32 biksu dari Thailand yang menjalani perjalanan ritual Thudong berjalan kaki menuju Candi Borobudur telah tiba di Kota Cirebon pada Minggu (27/4). Mereka akan singgah selama tiga hari di kediaman umat Buddha, Welly Widadi, yang juga menjabat sebagai Ketua Thudong International 2025, di Jalan Pembangunan I, Kecamatan Kesambi.

Kedatangan para bhante ini disambut hangat oleh puluhan umat Buddha yang telah menanti dengan penuh khidmat. Suasana penuh penghormatan terlihat saat para umat menaburkan air dan duduk berjejer untuk menyambut para biksu yang baru tiba.

Baca Juga: Operasi Rutin Puluhan Pelanggar Terjaring Unit Motor SIM dan STNK Ditilang

Perjalanan para biksu akan terus berlanjut melintasi sejumlah kota di Jawa, termasuk Brebes, Tegal, dan Pemalang, sebelum akhirnya tiba di Candi Borobudur, Magelang.

Menurut Erwin (45), warga Pemalang yang juga umat Buddha dan pernah ikut menyambut para biksu Thudong tahun lalu, para biksu dijadwalkan melintas dan singgah di Pemalang pada Jumat, 2 Mei 2025.

"Rencananya para Biksu Tudong akan melewati Kabupaten Pemalang pada hari Jum'at 2 Desember 2025 dan akan mendapat sambutan dari jajaran Pemkab," ujar Erwin, Selasa (29/4).

Baca Juga: Operasi Rutin Puluhan Pelanggar Terjaring Unit Motor SIM dan STNK Ditilang

Ia menambahkan, para biksu akan menginap di Kelenteng Tjeng Gie Bio, yang terletak di Kecamatan Ulujami, wilayah paling timur Pemalang yang berbatasan langsung dengan Kabupaten Pekalongan.

"Para Biksu akan menginap di Kelenteng Tjeng Gie Bio yang berada di Ulujami Pemalang," pungkasnya.

Baca Juga: Turnamen Mini Soccer Eks Karesidenan Pekalongan Digelar, Rutan Pemalang Pertahankan Gelar

Thudong merupakan ritual jalan kaki ribuan kilometer yang dilakukan oleh para bhante (biksu) sebagai bentuk latihan spiritual menyambut Hari Raya Waisak. Dalam tradisi Buddhis, praktik ini dikenal sebagai dhutanga, yakni 13 bentuk pertapaan yang bertujuan untuk melatih ketahanan fisik dan spiritual.

Perjalanan ini bukan hanya bentuk ziarah, tetapi juga sarana bermeditasi, menyatu dengan alam, serta memperkuat disiplin diri. Para bhante biasanya hanya mengenakan jubah, sandal, dan kaus kaki, menempuh ribuan kilometer hingga ke Candi Borobudur, tempat perayaan puncak Waisak 2569 BE yang tahun ini jatuh pada 12 Mei 2025.

Editor : Redaksi