PMII Perjuangan: Hari Pendidikan Nasional Jadi Momentum Evaluasi Serius Pendidikan di Surabaya

Noval Aqimuddin
Noval Aqimuddin

SURABAYA – Memperingati Hari Pendidikan Nasional, PMII Perjuangan Universitas Dr. Soetomo (Unitomo) menyerukan pentingnya menjadikan momen ini sebagai titik reflektif atas kondisi pendidikan, khususnya di wilayah Kota Surabaya.

Ketua Komisariat PK PMII Perjuangan Unitomo, Sahabat Noval Aqimuddin, menyampaikan peringatan Hari Pendidikan Nasional seharusnya tak hanya menjadi seremoni tahunan. 

Baca Juga: Belum Ada Jadwal Pasti, DPRD Surabaya Janji Temui PMII Soal Peredaran Mihol

Ia menekankan perlunya evaluasi menyeluruh terhadap berbagai tantangan yang masih menghantui dunia pendidikan, terutama di lingkungan perkotaan seperti Surabaya.

"Kami mengucapkan selamat Hari Pendidikan Nasional. Tapi lebih dari itu, hari ini harus menjadi pengingat bagi kita semua pemerintah, institusi pendidikan, dan masyarakat bahwa masih banyak persoalan mendasar yang belum terselesaikan. Tingkat absensi siswa yang tinggi dan lemahnya perhatian terhadap mereka yang rentan adalah tanda bahwa kita belum sepenuhnya hadir dalam membangun pendidikan yang inklusif dan peduli," tegasnya.

Hal senada disampaikan oleh Ketua II PMII Perjuangan Unitomo, Soleh. Ia menyoroti semakin meningkatnya kasus kenakalan remaja di lingkungan sekolah, mulai dari tawuran, perundungan (bullying), hingga perilaku menyimpang lainnya. 

Baca Juga: PMII Perjuangan Tunggu Undangan DPRD Surabaya Bahas Peredaran Mihol

Menurutnya, persoalan ini bukan hal kecil dan harus menjadi perhatian utama semua pemangku kebijakan pendidikan.

"Fenomena kenakalan pelajar tidak bisa lagi dianggap angin lalu. Tawuran pelajar, bullying, bahkan kekerasan di sekolah menunjukkan adanya krisis dalam pendidikan karakter. Ini harus ditangani secara sistematis bukan hanya melalui hukuman, tetapi dengan pendekatan pendidikan moral, penguatan karakter, dan perhatian psikologis yang lebih dalam. Sekolah seharusnya menjadi tempat yang aman dan mendukung bagi semua peserta didik," ujarnya.

Noval menambahkan, PK PMII Perjuangan Unitomo menegaskan perbaikan sistem pendidikan tidak bisa diserahkan sepenuhnya kepada satu pihak saja. 

Baca Juga: Sambut Idul Fitri, Ketua PMII Perjuangan Ajak Warga Surabaya Perkuat Solidaritas dan Keamanan

Akan tetapi lanjut dia, butuh kolaborasi dan sinergi antara pemerintah, tenaga pendidik, orang tua, serta masyarakat luas agar setiap anak di Surabaya dapat tumbuh dan belajar di lingkungan yang sehat, aman, dan penuh semangat.

"Hari Pendidikan Nasional ini harus menjadi alarm kesadaran kolektif. Masa depan bangsa bergantung pada bagaimana kita mendidik generasi mudanya hari ini," tutup Noval.

Editor : Redaksi