Lahan Kosong dan TPS Jadi Sorotan DPRD Surabaya Saat Sidak di Pasar Kembang

Budi Leksono (kanan)
Budi Leksono (kanan)

SURABAYA – Anggota Komisi B DPRD Kota Surabaya, Budi Leksono, memberikan catatan kritis terhadap kondisi Pasar Kembang. Ia menyoroti belum terealisasinya kerja sama yang telah dijanjikan terkait pengelolaan stan pasar.

"Ada stan yang baru, tapi ada juga yang belum. Ini harus segera dirapatkan agar tidak menimbulkan permasalahan. Jangan sampai hanya sebatas janji," ujarnya saat melaksanakan Inspeksi mendadak (Sidak) dengan para anggota Komisi B yang lainnya. 

Baca Juga: Proyek Pasar Kembang Capai 90 Persen, Komisi B Targetkan Rampung 16 Mei

Selain perihal kerja sama, Budi Leksono yang akrab disapa Buleks, juga menyoroti kondisi lingkungan sekitar pasar, khususnya area belakang yang berdekatan dengan sungai. Menurutnya, area tersebut tampak kumuh dan berpotensi menjadi tempat pembuangan sampah. 

"Manusia itu cenderung membuang sampah ke saluran terbuka. Maka dari itu, saluran harus ditutup secara maksimal," tegasnya, Kamis (8/5).

Buleks juga mengusulkan, pemanfaatan lahan kosong di pasar dengan konsep knockdown atau bongkar-pasang, agar bisa difungsikan untuk kegiatan lain di luar jam operasional pasar.

Baca Juga: Proyek Pasar Kembang Capai 90 Persen, Komisi B Targetkan Rampung 16 Mei

“Kalau tutup jam 9 malam, bisa dibersihkan dan digunakan untuk pertemuan warga atau kegiatan lainnya. Ini pasar pagi-malam, jadi fleksibel digunakan,” tandasnya.

Ia mendorong, adanya inovasi dalam pengelolaan pasar yang selama ini dinilai stagnan. Menurutnya, pasar yang kosong tanpa aktivitas jual beli bisa dimanfaatkan untuk meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) dan perekonomian warga sekitar.

Baca Juga: Proyek Pasar Kembang Capai 90 Persen, Komisi B Targetkan Rampung 16 Mei

Di akhir kunjungan, Buleks juga menyinggung pentingnya penataan tempat pembuangan sampah (TPS) yang tidak boleh berada di depan pasar karena merusak pemandangan.

"Pasar memang harus memiliki TPS, tetapi harus ditempatkan di lokasi yang tepat. Jangan sampai berada di depan karena justru memperburuk pemandangan," tutupnya.

Editor : Redaksi