SURABAYA – Musibah robohnya mushala lantai tiga Pondok Pesantren Al Khoziny, Buduran, Sidoarjo, yang terjadi saat salat Ashar berjamaah pada Senin (29/9), mengundang duka mendalam dari berbagai pihak. Hingga Selasa malam, evakuasi masih terus berlangsung, dengan sejumlah santri diduga tertimbun reruntuhan.
Tokoh perempuan Jawa Timur sekaligus anggota DPD RI, Lia Istifhama (Ning Lia), turut menyampaikan rasa duka yang begitu dalam.
Baca Juga: Cukai Rokok 2026 Tak Naik, Ning Lia: Industri Punya Ruang Bernapas
Ia menegaskan bahwa musibah ini bukan hanya duka bagi para wali santri, melainkan duka bersama seluruh masyarakat Jawa Timur bahkan Indonesia.
“Gubernur, Wagub, Sekdaprov, BNPB, dan BPBD menunjukkan kekompakan dan kepedulian tinggi yang sangat mengharukan kita semua. Beliau-beliau menunjukkan bahwa ini duka kita bersama, bukan sebatas duka para wali santri,” tutur Ning Lia, Rabu (1/10)
Dengan suara bergetar, Ning Lia menambahkan dirinya bisa merasakan kepedihan yang dialami para wali santri karena ia juga seorang ibu yang anaknya menempuh pendidikan di pesantren.
Baca Juga: Cukai Rokok 2026 Tak Naik, Ning Lia: Industri Punya Ruang Bernapas
“Santri adalah pencari ilmu, mereka pelita atau cahaya kehidupan. Ini cobaan yang begitu mendalam bagi kita semua,” ujarnya.
Hingga Rabu (1/10) dini hari, data sementara menyebutkan tiga santri meninggal dunia, puluhan luka-luka, dan 38 santri diduga masih tertimbun reruntuhan.
Baca Juga: Ning Lia Alami Delay Lion Air, Desak Evaluasi Layanan Maskapai
Ning Lia berharap seluruh korban segera ditemukan, yang terluka cepat pulih, dan keluarga yang ditinggalkan diberi kekuatan.
“Semoga musibah ini menjadi pengingat bagi kita semua betapa pentingnya memastikan keamanan bangunan pendidikan, agar para santri bisa belajar dengan tenang dan aman,” pungkasnya.
Editor : Redaksi