SURABAYA - Ketua Gempar Jatim, M. Zahdi, memeberikan respons positif terhadap langkah Pemkot Surabaya yang menyiapkan anggaran Rp5 juta di setiap Rukun Warga (RW) untuk mendukung kreativitas anak muda atau Gen Z tahun 2026.
Kendati demikian ia meningatkan dana Gen Z itu tidak dijadikan pesta pora bagi oknum yang tidak bertanggung jawab
Baca Juga: Perda Parkir Dinilai Timbulkan Diskriminasi, GEMPAR JATIM Desak Dialog Terbuka
"Atas nama gen Z atau pemuda dan Pemudi Surabaya kami mengapresiasi langkah Pemkot Surabaya terkait anggaran itu. Namun kami juga mengingatkan agar pemerintah benar-benar selektif, sehingga manfaatnya tidak disalah gunakan," ujar Zahdi di kantornya, kawasan Gayungan, Surabaya, Sabtu (8/11).
Sebelumnya, Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi mengatakan, kebijakan ini lahir dari hasil Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) yang melibatkan langsung anak-anak muda di setiap wilayah.
Baca Juga: Gempar Jatim Soroti Tunggakan Pajak Rp12 Miliar, Ini Pesan Buat Pemkot Surabaya
Menurutnya, kebijakan tersebut merupakan bentuk komitmen Pemkot Surabaya untuk memberi ruang bagi generasi muda (Gen Z) agar bisa menyalurkan ide dan kreativitasnya dalam kegiatan yang bermanfaat bagi lingkungan sekitar.
"Anak-anak muda ini, Gen Z ini, dia tidak bisa dibuatkan permainan masa lalu seperti engklek. Maka di hari ini apa keinginannya, ketika ada keinginan itu, anak-anak muda bisa mengajukan kepada lurah dan camat. Maka akan dievaluasi kegiatan apa,” jelasnya.
Baca Juga: Gempar Jatim: Keberhasilan Nataru Aman Tunjukkan Harmoni Sosial Masyarakat Jawa Timur
Oleh karena itu Gempar Jatim mengingatkan melalui evaluasi tersebut, Lurah dan Camat harus benar-benar selektif dalam menyalurkan anggaran pemuda atau Gen Z yang akan dilaksanakan tahun depan.
"Kami sepakat, namun jangan sampai anggaran tersebut malah jadi bancakan atau bagi-bagi yang peruntukannya malah salah sasaran yang mengakibatkan unsur perbuatan melawan hukum. Untuk itu kami akan awasi agar para Gen Z benar-benar menerima sesuai peruntukannya," tutup Zahdi
Editor : Redaksi