Cegah Kekerasan Seksual Anak, Luluk-Lukman Siap Sinergi dengan Fatayat NU

Luluk saat menghadiri acara PAC Fatayat NU Se-Anak Cabang Prigen, Pasuruan
Luluk saat menghadiri acara PAC Fatayat NU Se-Anak Cabang Prigen, Pasuruan

PASURUAN - Calon Gubernur Jawa Timur nomor urut 1, Luluk Nur Hamidah akan menggandeng Fatayat NU untuk menekan angka kekerasan seksual terhadap anak. 

Hal itu disampaikan Luluk saat menghadiri acara PAC Fatayat NU Se-Anak Cabang Prigen, Pasuruan, pada Minggu (6/10). 

Baca Juga: Menang Pilgub Jatim, Luluk Akan Ciptakan Program Dana Abadi

Luluk mendorong, Fatayat NU harus menjadi mitra strategis pemerintah untuk melakukan pencegahan kekerasan seksual terhadap anak. Sebab, kekerasan tersebut merupakan masalah serius yang harus ditangani bersama-sama. 

“Kekerasan seksual dan kekerasan terhadap anak adalah masalah serius yang harus kita tangani bersama. Saya mengajak Fatayat untuk menjadi mitra strategis dalam upaya pencegahan dan penanganan kasus ini,” kata Luluk.

Luluk memaparkan, melalui kurikulum pencegahan kekerasan, Fatayat NU dapat menyediakan layanan pencegahan dan pendampingan korban karena memiliki struktur organisasi yang solid.

Baca Juga: Diskusi dengan KPAI, Luluk Nur Hamidah Fokus Atasi Kekerasan Seksual

Fatayat NU tambah Luluk, nantinya bisa bekerjasama dengan pemerintah provinsi dengan sokongan dana APBD.

"Fatayat NU sudah mapan dan memiliki struktur organisasi yang solid hingga ke tingkat ranting. Mereka juga sudah memiliki kurikulum terkait pencegahan kekerasan. Dengan dukungan APBD provinsi, Fatayat akan berkolaborasi untuk menyediakan layanan pencegahan dan pendampingan korban," kata Luluk.

Maka dari itu, Luluk berharap ke depannya tidak hanya bicara pendampingan saja, akan tetapi bagaimana mencegah kekerasan itu.

Baca Juga: Dapat Nomor Urut Satu, Luluk: Kami Bahagia, Modal Dasar Membangun Jawa Timur

Pun melakukan sosialisasi dan edukasi, agar perempuan dan anak bisa terlindungi dari kekerasan seksual.

"Kita tidak hanya bicara soal pendampingan setelah terjadi kekerasan, tetapi juga bagaimana kita bisa mencegah kekerasan itu terjadi. Sosialisasi dan edukasi menjadi kunci agar masyarakat, terutama perempuan dan anak-anak, bisa lebih terlindungi," lanjutnya

Editor : Redaksi