SURABAYA - Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Disperpusip) Provinsi Jawa Timur menggelar Gebyar Literasi bertema "Pesona Literasi Jawa Timur" 2024. Acara ini untuk menyemarakkan hari kunjung perpustakaan (HKP) sekaligus menyongsong hari jadi ke-79 Provinis Jatim.
Acara dibuka Asisten Administrasi Umum Setdaprov Jatim Akh. Jazulibersama Kepala Disperpusip Jatim Tiat S. Suwardi, di Kantor Disperpusip Jatim Jl. Menur Pumpungan, pada Selasa (8/10).
Baca Juga: Tingkatkan Minat Baca, Disperpusip Jatim Bagikan Digital Library
Hadir menyaksikan acara tersebut, perwakilan Komando Pendidikan Doktrin dan Latihan AL Kolonel Hari Sulistyo, Ketua IKAPI Jatim Fathul Anam, Direktur Wisma Jerman Mike Neuber, perwakilan Disperpusip Kabupaten/Kota se Jatim serta para Pustakawan Ahli Utama (Pustama) di lingkungan Disperpusip Jatim.
Kepala Disperpusip Jatim Tiat S. Suwardi, MSi mengatakan, Gebyar Literasi 2024 merupakan kegiatan yang diharapkan dapat berdampak pada kunjungan pemustaka di perpustakaan. Selanjutnya, efek kunjungan tersebut juga diharapkan mampu meningkatkan minat baca masyarakat.
"Gebyar ini memang ditujukan untuk mengenalkan literasi khususnya keberadaan perpustakaan kepada masyarakat luas. Karena literasi itu artinya sangat luas, bukan hanya dengan membaca, tetapi semua kelima panca indera kita optimalkan, kita bisa melihat berbagai kegiatan di sini," ujarnya.
Tiat yang juga menjabat sebagai Penjabat Sementara (Pjs) Bupati Ngawi itu juga mengenalkan program inovasi yang digagas lembaganya bernama Perpustakaan Kagem Moco Mlebet Griyo (Percoyo). Inovasi berupa barcode berisi buku digital tersebut diberikan secara gratis kepada organisasi perangkat daerah maupun lembaga lain.
"Ini yang terus kami lakukan agar masyarakat mau membaca," jelasnya.
Untuk itu, dirinya berharap tingkat kegemaran membaca (TGM) masyarakat Jatim semakin meningkat. Berdasarkan kajian Perpustakaan Nasional (Perpusnas RI), TGM masyarakat Jatim tahun 2024 mencapai 69,78 persen. Angka ini meningkat jika dibandingkan tahun 2022 sebesar 68,54 persen. Sementara TGM nasional sendiri mencapai 63 persen pada 2022 dan 66,77 persen pada 2023.
"Artinya, TGM Jatim saat ini berada di atas rata-rata nasional. Kondisi ini terjadi tren kenaikan minat bacanya," tambahnya.
Terkait Gebyar Literasi yang dilakukan, Tiat menjelaskan, kegiatan tersebut sudah dilaksanakan sejak 14 September 2024. Kegiatan tersebut menyambut Hari Kunjung Perpustakaan dan Hari Jadi ke 79 Prov Jatim.
Baca Juga: Disperpusip Jatim Luncurkan Sistem Pengolahan Bahan Perpustakaan Berbasis AI
"Mulai Pembukaan Gebyar Literasi, pameran lukisan dan ilustrasi buku "Cilpasastra Akademi Literasi Ilustrasi Pustaka Jawa Timur" berkolaborasi bersama Zumen Art, lomba bertutur berbagai tingkatan pendidikan, lomba perpustakaan, bedah buku hingga Pucak Acara Gebyar Literasi," terangnya.
Dipertengahan Oktober hingga November 2024 mendatang, masih ada kegiatan yang diadakan. Seperti diskusi buku Inkubator Literasi Pustaka Nasional (ILPN) Jawa Timur Tahun 2024, LARON (Librarian Consultation Online Jawa Timur), Program Transformasi Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial (TPBIS) Jawa Timur 2024 di 10 titik hingga Science Film Festival berkolaborasi dengan Wisma Jerman.
Sementara itu, saat membuka Gebyar Literasi 2024, Asisten Administrasi Umum Setdaprov Jatim Dr. Akh. Jazuli, SH, MSi sangat mengapresiasi diselenggarakannya Gebyar Literasi 2024 yang digelar Disperpusip Jatim. Dirinya juga merasa bangga dibangunnya Galeri Majapahit dan Wali Limo di Kantor Disperpusip Jatim.
"Saya bangga bersyukur meyaksikan galeri literasi hari ini, karena Gebyar Literasi ini merupakan acara puncak. Di mana berbagai macam keahlian ditampilkan, tidak hanya karya tulis tetapi juga kesenian. Banyak kemajuan Disperpusip Jatim, materi yang disuguhkan semakin lengkap, dari Majapahit sampai Wali Limo," kata Jazuli.
Ia berharap, masyarakat Jatim semakin melek literasi dan dapat merasakan langsung suasana tur menyenangkan di lokasi dan memanfaatkan sebaik mungkin.
Baca Juga: Tingkatkan Literasi, KAI Logistik Salurkan 1000 Buku ke SDN 03 Menteng Jakarta Pusat
"Karena ini tidak sekadar Kantor Dinas Perpustakaan dan Arsip, tetapi di sini banyak ilmu wisata sejarah, wisata kebudayaan yang mana ada replikasinya di sini tidak usah jauh-jauh di sini lengkap," ujarnya.
Disperpusip Jatim sendiri kini memiliki museum pustaka modern sejarah berbasis teknologi digital. Museum tersebut bernama Galeri Majapahit dan Wali Limo.
Pengunjung dapat melakukan tur literasi sejarah khazanah peradaban Jawa Timur. Berbagai macam kitab-kitab keraton hingga setidaknya artefak kuno masa kerajaan tersimpan rapi. Literasi sejarah ini dilengkapi dengan digital voice maupun visualisasi apik. Galeri tersebut terbuka untuk umum dengan melakukan pendaftaran terlebih dahulu.
Selain itu, pengunjung dapat memanfaatkan fasilitas ruang pustaka bernama co-working space. Ruangan tersebut mampu menghadirkan kenyamanan layaknya di dalam rumah sendiri.
Editor : Redaksi