10 Cara Membangun Ketahanan Diri Meski Berasal dari Keluarga Broken Home

Ilustrasi, pixabay
Ilustrasi, pixabay

SURABAYA - Halo, Sobat Tikta! Banyak dari kita mungkin pernah mendengar istilah broken home, yang merujuk pada kondisi keluarga yang tidak utuh atau harmonis. Perpisahan orang tua atau konflik yang berkepanjangan bisa memberikan dampak besar, terutama pada anak-anak yang mengalaminya.

Namun, meskipun berasal dari broken home, bukan berarti seseorang tidak bisa bangkit dan membangun ketahanan diri.

Baca Juga: Toxic Friendship: Kapan Harus Melepaskan Diri dari Teman yang Merugikan

Berikut adalah beberapa cara untuk membangun ketahanan diri bagi mereka yang berasal dari latar belakang tersebut.

1. Menerima Realita

Langkah pertama dalam membangun ketahanan diri adalah menerima kenyataan yang ada. Menyadari bahwa situasi keluarga mungkin tidak ideal bisa menjadi titik awal yang penting. Proses penerimaan ini bukan berarti menyerah, tetapi sebagai langkah awal untuk memahami diri sendiri dan kondisi yang dihadapi.

2. Mengembangkan Keterampilan Emosional

Belajar mengelola emosi adalah kunci untuk membangun ketahanan. Cobalah untuk mengenali dan mengekspresikan perasaan dengan cara yang sehat. Menulis jurnal, berbicara dengan teman, atau berkonsultasi dengan seorang profesional bisa membantu meredakan perasaan yang tidak nyaman. Keterampilan emosional yang baik dapat membantu seseorang menghadapi tantangan dengan lebih baik.

3. Membangun Dukungan Sosial

Jangan ragu untuk mencari dukungan dari orang-orang di sekitar. Teman, anggota keluarga, atau mentor yang peduli dapat memberikan dukungan emosional yang sangat berarti. Terhubung dengan orang lain membantu mengurangi rasa kesepian dan membangun rasa memiliki.

4. Menetapkan Tujuan Pribadi

Memiliki tujuan jelas dalam hidup dapat memberikan arah dan motivasi. Cobalah untuk menetapkan tujuan jangka pendek dan jangka panjang yang realistis. Dengan mencapai tujuan-tujuan kecil, kita dapat membangun rasa percaya diri dan meningkatkan ketahanan diri.

5. Belajar dari Pengalaman

Setiap pengalaman, baik atau buruk, memiliki pelajaran berharga. Cobalah untuk merenungkan pengalaman dari masa lalu dan melihat apa yang bisa dipelajari. Menghadapi tantangan dengan sikap positif dapat memperkuat mental dan emosional kita untuk menghadapi kesulitan di masa depan.

Baca Juga: Toxic Friendship: Kapan Harus Melepaskan Diri dari Teman yang Merugikan

6. Mengembangkan Hobi dan Minat

Melibatkan diri dalam kegiatan yang kita nikmati bisa menjadi cara yang efektif untuk mengatasi stres. Baik itu berolahraga, melukis, atau belajar hal baru, memiliki hobi dapat memberikan kesempatan untuk melepaskan diri dari tekanan sehari-hari dan meningkatkan kebahagiaan.

7. Mencari Bantuan Profesional Jika Diperlukan

Jika perasaan sulit untuk dihadapi sendiri, jangan ragu untuk mencari bantuan dari profesional. Terapis atau konselor dapat memberikan panduan dan dukungan yang dibutuhkan untuk mengatasi masalah emosional dan membangun ketahanan.

8. Berlatih Bersyukur

Meskipun hidup dalam kondisi yang tidak ideal, penting untuk tetap mencari hal-hal positif dalam hidup. Membangun kebiasaan bersyukur dapat membantu kita fokus pada aspek positif dan mengurangi perasaan negatif. Cobalah untuk mencatat hal-hal yang disyukuri setiap hari, sekecil apa pun itu.

Baca Juga: Toxic Friendship: Kapan Harus Melepaskan Diri dari Teman yang Merugikan

9. Berkontribusi kepada Orang Lain

Membantu orang lain dapat memberi rasa tujuan dan meningkatkan kepercayaan diri. Terlibat dalam kegiatan sukarela atau memberikan dukungan kepada teman-teman yang juga mengalami kesulitan bisa menjadi cara yang baik untuk menciptakan ikatan sosial dan merasa lebih berdaya.

10. Selalu Ingat Kamu Tidak Sendirian

Ingatlah bahwa banyak orang yang mengalami situasi serupa dan berhasil membangun kehidupan yang positif. Melihat contoh-contoh keberhasilan dari orang lain dapat memberikan inspirasi dan harapan. Jangan pernah merasa bahwa kamu sendirian dalam perjalanan ini.

Sobat Tikta, meskipun berasal dari broken home, kita semua memiliki potensi untuk bangkit dan membangun ketahanan diri.

Dengan dukungan, keinginan untuk belajar, dan sikap positif, kita bisa menghadapi setiap tantangan dan menciptakan masa depan yang lebih baik. Tetap semangat!

Editor : Redaksi