SURABAYA - Siapa sih yang nggak punya kenangan dari masa lalu? Entah itu momen indah yang bikin senyum-senyum sendiri, atau kenangan pahit yang terkadang datang begitu saja, meski kita udah coba lupakan. Tapi, gimana kalau kenangan itu justru yang bikin kita merasa terjebak dan sulit melangkah maju?
Sobat Tikta, pasti nggak jarang kita merasa “terhantui” oleh masa lalu, baik itu tentang hubungan, kegagalan, atau kesalahan yang nggak bisa kita perbaiki lagi. Nah, kali ini kita akan bahas cara menghadapi masa lalu dan melepaskan kenangan yang udah nggak lagi membantu kita tumbuh.
Baca Juga: Membandingkan dengan Masa Lalu Pasangan? Ini Cara Agar Hubunganmu Tetap Sehat, Sobat Tikta
1. Menerima Kenangan Sebagai Bagian dari Hidup
Hal pertama yang harus dilakukan adalah menerima bahwa masa lalu adalah bagian dari perjalanan hidup kita. Terkadang kita berusaha keras untuk melupakan atau menutupi kenangan buruk, padahal yang perlu kita lakukan adalah menerima mereka dengan lapang dada.
Kenangan itu nggak akan hilang begitu saja, tapi kalau kita bisa menerima mereka, kita akan merasa lebih ringan. Ingat, masa lalu nggak menentukan siapa kita sekarang.
2. Belajar dari Kenangan
Alih-alih terjebak dalam penyesalan, cobalah untuk melihat sisi positif dari kenangan tersebut. Apa yang bisa kamu pelajari? Mungkin dulu kamu pernah gagal, tapi itu mengajarkan kamu untuk lebih kuat atau lebih bijaksana dalam mengambil keputusan. Dengan melihat kenangan sebagai pelajaran, kamu bisa melepaskan beban dan mengubah pandanganmu terhadap masa lalu.
3. Tidak Menyalahkan Diri Sendiri
Banyak dari kita yang terjebak dalam perasaan bersalah tentang keputusan atau tindakan yang kita ambil di masa lalu. Coba ingatkan diri kamu, bahwa saat itu kamu melakukan yang terbaik dengan pengetahuan dan kemampuan yang kamu miliki. Menyalahkan diri sendiri hanya akan membuat kamu merasa terjebak lebih lama. Sebaliknya, beri diri kamu izin untuk memaafkan dan melangkah maju.
4. Fokus pada Hal yang Bisa Diperbaiki Sekarang
Masa lalu sudah terjadi dan nggak bisa diubah, tapi yang bisa kamu kontrol adalah sekarang. Fokuslah pada apa yang bisa kamu lakukan saat ini untuk membuat hidupmu lebih baik. Cobalah untuk tidak terlalu memikirkan hal-hal yang nggak bisa diperbaiki lagi. Setiap hari adalah kesempatan baru untuk belajar, tumbuh, dan memperbaiki diri.
Baca Juga: Tanda Dia Sering Ingat Masa Lalu, Suka Bandingkan Antar Mantan Pasangan, Lihat Story Medsosnya
5. Beri Waktu untuk Diri Sendiri
Menghadapi masa lalu yang sulit nggak selalu instan, Sobat Tikta. Butuh waktu untuk sembuh, apalagi kalau kenangan itu masih menyakitkan. Jangan terburu-buru mengharuskan diri untuk “move on.” Beri waktu untuk diri sendiri untuk merasa, merenung, dan akhirnya merelakan. Proses ini bisa jadi lambat, tapi percayalah, kamu akan merasa lebih baik seiring waktu berjalan.
6. Ciptakan Kenangan Baru
Salah satu cara terbaik untuk melepaskan kenangan lama adalah dengan menciptakan kenangan baru yang lebih indah. Lakukan hal-hal yang kamu sukai, habiskan waktu dengan orang-orang yang mendukungmu, dan cari pengalaman baru yang membawa kebahagiaan.
Semakin banyak kenangan positif yang kamu miliki, semakin kecil ruang bagi kenangan buruk untuk terus menguasai pikiranmu.
Baca Juga: Insecure dengan Masa Lalu Pasangan? Ini Cara Menghadapinya!
7. Bicara dengan Seseorang yang Kamu Percaya
Terkadang, cara terbaik untuk melepaskan kenangan yang mengganggu adalah dengan membicarakannya. Carilah seseorang yang kamu percayai, bisa teman dekat atau keluarga, yang bisa mendengarkan tanpa menghakimi.
Berbicara tentang masa lalu dengan orang lain bisa membantu melepaskan perasaan dan memberikan perspektif yang berbeda.
Masa lalu mungkin nggak bisa dihindari, tapi itu juga bukan sesuatu yang harus terus menghantui kita. Dengan menerima, belajar, dan memberi ruang untuk diri sendiri, kita bisa melepaskan kenangan yang mengganggu. Ingat, hidup terus berjalan, dan kita punya kesempatan untuk menciptakan cerita baru yang lebih baik.
Jadi, Sobat Tikta, nggak ada salahnya untuk melepaskan masa lalu dan menyambut masa depan dengan penuh semangat.
Editor : Redaksi