Enam Ciri Orang yang Patut Dilupakan Meski Punya Perasaan Mendalam, Kamu Harus Sadar Mulai Sekarang

Ilustrasi, pixabay
Ilustrasi, pixabay

JAKARTA - Walaupun kamu sudah lama berkomunikasi, jalan bareng bahkan sering nongkrong dengan seseorang yang kamu cintai, belum tentu dia mempunyai perasaan serta tujuan yang sama. 

Hal ini bisa dilihat dari sikapnya yang berubah drastis saat kamu ingin menjalin hubungan lebih serius dengannya. Tetiba dia mulai mengacuhkan mu, bikin alasan seolah mendesak dan sebagainya.

Baca Juga: Healing Itu Perlu, Tapi Jangan Lupa Untuk Bangkit Lagi

Padahal kamu sudah menunjukkan keseriusan atau bahkan telah mengungkap perasaan yang mendalam. Sahabat Tiktakers berikut ini kami uraikan seseorang yang patut dilupakan meskipun kamu punya perasaan mendalam.

Meremehkan Kamu

Meskipun mempunyai cinta yang mendalam, tapi kehadiran mu diremehkan, angkat kaki saja! Dia telah jelas ngasih sinyal tidak ingin menjalin hubungan serius dengan mu. Percuma kamu bertahan atau berjuang berdarah-darah karena akan makan hati saja.

Sayangi dirimu, menjauhlah! Dia tidak bakalan menerima kekurangan dirimu. Kehadiranmu juga tidak bakal dianggap karena dipandang tidak mampu membahagiakannya. 

Bisa jadi prioritasnya orang tajir. Sehingga kamu dipandang sebelah mata dan disepelekan.

Menghilang Sesuka Hati

Suka menghilang kemudian datang di waktu yang tak terduga, bisa jadi karena ada maunya. Sikap semacam ini sangatlah buruk. Bisa mempengaruhi atau dicap negatif oleh seseorang yang mempunyai perasaan mendalam. Lambat laun kamu dianggap suka membual dan palsu.

Suka Batalkan Janji

Ini jadi sinyal seseorang tidak mengharapkan kehadiran mu. Apalagi dilakukan beberapa kali. Dapat dipastikan dia tidak punya rasa apapun kepada mu. Dia membatalkan janji supaya engkau tak dekat dengannya lagi. 

Apalagi sebelumnya sudah positif akan bertemu di suatu tempat, tapi dibatalkan secara sepihak yang dikemas alasan ini-itu. 

Padahal kamu sedang dalam perjalanan atau bahkan sudah tiba di lokasi. Bila hal itu dilakukan berkali-kali, lupakanlah dia! Karena masih banyak pilihan lain yang lebih berkualitas secara mental maupun perilaku.

Baca Juga: Membandingkan dengan Masa Lalu Pasangan? Ini Cara Agar Hubunganmu Tetap Sehat, Sobat Tikta

Sering Blokir Kontak

Memblokir kontak bisa dikatakan tindakan yang tidak dewasa atau kekanak-kanakan. Bahkan dampaknya orang yang memendam perasaan mendalam tidak respek lagi. Pasalnya dengan memblokir kontak, kamu dianggap orang yang tidak berkualitas, baik mental maupun dalam interaksi sosial. Harusnya bicara apa adanya tanpa harus khawatir mengecewakan.

Dengan bicara jujur dan terus terang pasti orang tersebut akan memahami dan persahabatan tetap lanjut. Beda bila sering buka memblokir kontak, tindakan itu tidak menyelesaikan masalah, pastinya kamu juga dicap orang yang tidak dewasa. Apalagi sebenarnya kamu masih ingin komunikasi dengan dia.

Matrealistis

Dia bermental materialis juga patut kamu lupakan, sebab bisa jadi yang ada dipikirannya cuma duit melulu. Sehingga dia selalu menuntut kamu dengan banyak materi. Nah, bila kamu tak mampu memenuhi seleranya yang tinggi, niscaya ia tak akan pernah menghargai kehadiran mu.

Bahkan, ia juga tak akan menganggap keberadaan mu meskipun telah berjuang sekuat tenaga. Ketimbang engkau jatuh kedalam kubangan yang semakin menyiksa, tinggalkanlan dia! 

Baca Juga: Pasangan Tak Peduli? Ini Cara Menyikapinya dengan Bijak

Kamu harus mencari seseorang yang bisa menerima kamu apa adanya. Karena cinta yang berkualitas dibangun secara bersama dan saling mendukung satu sama lainnya.

Tidak Jujur

Tidak jujur dan terbuka tentang statusnya, lambat laun akan meremukkan mu. Mungkin selama ini dia sengaja menutupinya agar tetap intens bisa berkomunikasi dan bisa bersama mu.

Sedangkan satu sisi kamu tidak akan pernah mendapatkan tempat di hatinya. 

Bisa jadi dia membangun kedekatan karena ada sesuatu yang unik dan terasa nyaman saja saat bersama mu.

Namun, harus sadar kamu bukanlah siapa-siapa, tidak akan mendapatkan tempat di hatinya dan ujung-ujungnya tetap di kesampingkan. 

Editor : Redaksi