SURABAYA – Pertandingan persahabatan antara Perkumpulan Sepakbola Amputasi Surabaya (PERSAS) dan Universitas Adibuana (UNIPA) berlangsung penuh semangat di Lapangan Sepakbola Universitas Adibuana pada minggu (8/12).
Dalam laga ini, UNIPA berhasil meraih kemenangan dengan skor 6-3. Pertandingan merupakan persiapan PERSAS menuju tournament Piala Kemenpora 2024 yang akan digelar di Kota Malang.
Baca Juga: Magister Administrasi Publik Unipra Kembali Dibuka, Biaya Kuliah Terjangkau
Meski PERSAS harus mengakui keunggulan UNIPA, performa mereka menuai apresiasi atas daya juang yang tinggi dan komitmen terhadap olahraga sepak bola amputasi bagi penyandang disabilitas.
Khusnul Yakin kapten tim PERSAS menegaskan, pentingnya dukungan berbagai pihak untuk mendukung kemajuan tim.
“Kami telah berlatih keras, tetapi kami juga membutuhkan dukungan yang lebih besar, baik dari pemerintah maupun sektor swasta. Dengan fasilitas dan pelatihan yang memadai, kami yakin dapat bersaing lebih baik di ajang nasional,”ujar khusnul.
Pertandingan ini sekaligus menjadi momentum untuk mengampanyekan pentingnya keterlibatan aktif pemerintah dan pihak swasta dalam mendukung pengembangan olahraga disabilitas.
Baca Juga: STAITA Surabaya Tolak Politik Praktis di Lingkungan Kampus
Sekretaris PERSAS, Abdul Syakur, menyoroti perlunya perhatian dalam penyediaan fasilitas, pelatihan, hingga pendanaan.
“Kami berharap ada program berkelanjutan yang bisa mendukung keberlanjutan tim sepak bola amputasi seperti PERSAS. Dukungan ini penting untuk menunjukkan bahwa olahraga adalah ruang inklusif bagi semua kalangan,” tambahnya.
Melalui pertandingan ini, PERSAS berharap bisa menarik perhatian lebih banyak pihak untuk memberikan dukungan.
Selain itu, mereka berkomitmen untuk terus meningkatkan kualitas permainan demi membawa nama baik Surabaya di ajang Piala Kemenpora 2024.
"Semoga semangat inklusivitas ini terus menginspirasi masyarakat, sekaligus mendorong pemerintah dan sektor swasta untuk semakin berperan aktif dalam pengembangan olahraga disabilitas di Indonesia." tandasnya.
Editor : Redaksi