Golkar Surabaya Sebut Ada Fenomena Baru Pada Perayaan Malam Tahun Baru 2024

Arif Fathoni
Arif Fathoni

SURABAYA,Tikta.id - Ketua DPD Partai Golkar Surabaya Arif Fathoni mengatakan, pasca serangan pandemi Covid-19 terdapat fenomena baru dalam perayaan malam tahun baru 2024.

Sebab, perayaan malam tahun baru 2024 tidak lagi terkonsentrasi di pusat kota dan tempat keramaian di kota Pahlawan.

Baca Juga: Fenomena Bunuh Diri di Kalangan Anak Muda: Mengapa Terjadi dan Bagaimana Kita Bisa Mencegahnya?

Namun sebut Fathoni, banyak warga menggelar malam perayaan tahun baru 2024 membikin acara di kampung masing-masing dengan bakar bareng sambil lesehan.

"Ini fenomena pasca serangan Covid-19, sehingga jalanan kota Surabaya nampak lenggang, ini tentu meringankan tugas rekan2 Satpol PP dan TNI Polri dalam mengamankan jalannya perayaan tahun baru," kata Fathoni melalui keterangannya, Senin (1/1).

Perubahan tradisi tersebut, urai Fathoni layak diapresiasi, mengingat tradisi ini merupakan wujud gotong royong warga Surabaya, membaur tanpa sekat sosial, guyub rukun dalam berbagai kondisi. 

"Saya berharap kedepan Luran dan Camat memfasilitasi kegiatan dimasing masing kecamatan sehingga optimisme melanda warga Surabaya dalam menyongsong pergantian tahun baru," tambah Ketua Komisi A DPRD Surabaya itu.

Baca Juga: Fenomena Sok Mandiri, Antara Manipulasi, Gengsi, dan Tekanan Sosial di Era Modern

Fathoni memaparkan, sejak libur natal dan tahun baru, jalanan Surabaya juga banyak berseliweran kendaraan plat nomor luar kota.

Ini beber Fathoni menunjukkan Surabaya menjadi destinasi wisata baru yang menjadi pilihan bagi warga luar Surabaya untuk berlibur.

Maka dari itu, dia berharap Dinas Pariwisata terus mensosialiasikan destinasi wisata baru ke khalayak ramai.

Baca Juga: Apa Itu Dry Text? Menyingkap Fenomena Pesan Singkat di Media Sosial

Dengan begitu, dia meyakini perputaran uang di kota Surabaya meningkat baik itu hunian hotel, UMKM dan pelaku ekonomi yang lain.

"Meski tahun 2024 merupakan tahun politik, kami meyakini karakter masyarakat Surabaya selalu mengutamakan persatuan dan persatuan," terangnya.

"Sehingga tidak mudah tercerai berai karena perbedaan dukungan politik, sehingga kerukunan tetap terjaga ditengah tengah masyarakat" tandasnya. 

Editor : Redaksi