Luthfiyah Sebut Program MBG Bermanfaat, Tapi Perlu Pengawasan Ketat

Luthfiyah, Wakil Ketua Komisi D DPRD Surabaya
Luthfiyah, Wakil Ketua Komisi D DPRD Surabaya

SURABAYA – Pelaksanaan Perdana Program Nasional Makan Bergizi Gratis (MBG) dilaksanakan di 10 sekolah di Kecamatan Wonocolo dan Rungkut, mulai dari PAUD, SD, SMP, hingga SMA, pada Senin (13/1). 

Luthfiyah, Wakil Ketua Komisi D DPRD Surabaya, menyatakan program tersebut sangat bermanfaat dan harus disempurnakan agar kualitasnya semakin baik dari waktu ke waktu.

Baca Juga: Gerindra Apresiasi Program Makan Bergizi Gratis untuk 6.159 Siswa di Surabaya

“Kami mendukung program ini. Anak-anak tadi makan sampai habis tanpa tersisa satu pun, itu berarti program ini benar-benar bermanfaat. Namun, tentu masih ada hal yang perlu disempurnakan, seperti tempat makan yang juga sedang dipesan agar lebih baik,” ujar legislator dari Partai Gerindra saat meninjau pelaksanaan program di SMP 13.

Luthfiyah menekankan program MBG harus diawasi dan pengelolaannya dilakukan secara ketat. 

Hal itu untuk memastikan makanan tidak tercampur dengan barang bawaan lainnya. Mulai dari proses distribusi hingga konsumsi, untuk menjaga kualitas dan keamanan makanan yang disediakan.

Baca Juga: Gerindra Apresiasi Program Makan Bergizi Gratis untuk 6.159 Siswa di Surabaya

“Jangan sampai terjadi sesuatu yang tidak diinginkan, misalnya makanan ini tercampur dengan bawaan dari luar,” tambahnya.

Luthfiyah menjelaskan, anggaran program tersebut masih dikelola oleh pemerintah pusat melalui APBN dan dijalankan oleh Badan Gizi Nasional (BGN). 

Namun, apabila petunjuk teknis (Juknis) terkait anggaran telah diterbitkan, Pemerintah Kota Surabaya siap mengalokasikan dana sebesar 1 triliun rupiah untuk mendukung pelaksanaan program ini.

Baca Juga: Gerindra Apresiasi Program Makan Bergizi Gratis untuk 6.159 Siswa di Surabaya

“Kalau saat ini anggarannya berasal dari pusat, tugas kita adalah mengawasi dan memastikan makanan anak-anak tetap aman dan terjaga kualitasnya. Namun, apabila nanti anggarannya berasal dari pemerintah kota, maka kota ini akan memiliki kendali penuh untuk merancang program sesuai dengan kebutuhannya tanpa intervensi dari pihak lain,” tutupnya.

Sebagai informasi, 10 sekolah yang mendapatkan MBG, KB-TM Yasporbi, SD Taquma, SMP Negeri 13, SMA Negeri 10, dan SMK PGRI 1 di Kecamatan Wonocolo. Sementara di Kecamatan Rungkut, program ini menyasar TK Tunas Pertiwi, SDN Penjaringansari 1, SDN Penjaringansari 2, MTs 3, dan MAN Surabaya.

Editor : Redaksi