PBNU Gelar Kongres Keluarga Maslahat dan Festival Keluarga Indonesia

Kongres Keluarga Maslahat Nahdlatul Ulama
Kongres Keluarga Maslahat Nahdlatul Ulama

JAKARTA – Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) akan menyelenggarakan Kongres Keluarga Maslahat Nahdlatul Ulama pada 31 Januari hingga 1 Februari 2025 di Hotel Bidakara, Jakarta. 

Selain itu, kegiatan akan dilanjutkan dengan Festival Keluarga Indonesia pada 1-2 Februari 2025 di Mall Kota Kasablanka. Kedua acara tersebut merupakan rangkaian peringatan Hari Lahir (Harlah) ke-102 NU.

Baca Juga: ISNU Surabaya Kunjungi ISNU Jatim, Perkuat Database Kepakaran Anggota

Menurut Wakil Sekjen PBNU, Isfandiari Mahbub Djunaidi, Kongres Keluarga Maslahat NU kali ini mengangkat tema “Bersama Umat Wujudkan Keluarga Maslahat”. 

Kegiatan ini akan dihadiri oleh 500 peserta yang terdiri dari perwakilan PBNU, Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) se-Indonesia, mitra strategis, serta Satgas Gerakan Keluarga Maslahat Nahdlatul Ulama (GKMNU).

“Kongres ini bertujuan untuk menyusun arah strategis NU dalam mewujudkan keluarga maslahat yang tangguh menghadapi tantangan zaman. Selain itu, inisiatif ini akan mempublikasikan nilai dan prinsip kemaslahatan keluarga sebagai isu bersama sekaligus ruang pemberdayaan masyarakat Indonesia,” ujar Isfandiari di Jakarta, Rabu (22/1).

Isfandiari menambahkan, kongres ini juga bertujuan membangun kemitraan yang lebih kuat guna meningkatkan kualitas keluarga Indonesia yang maslahat. Salah satu inovasi yang akan diperkenalkan dalam kegiatan ini adalah peluncuran aplikasi GKMNU, yang diharapkan menjadi sarana strategis untuk memperkuat gerakan keluarga maslahat.

Baca Juga: ISNU Surabaya Kunjungi ISNU Jatim, Perkuat Database Kepakaran Anggota

Kegiatan kongres akan diawali dengan pembukaan dan Keynote Speech oleh Ketua Umum PBNU, KH Yahya Cholil Staquf, Rais Aam PBNU, KH Miftachul Akhyar, serta Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan RI, Pratikno.

Seminar utama bertajuk “Strategi Pembangunan Keluarga untuk Indonesia Maslahat 2045” juga akan digelar, menghadirkan para narasumber dari anggota GKMNU dan pemerintah.

Diskusi mendalam akan mengupas enam isu strategis yang meliputi relasi maslahat, keluarga terdidik, keluarga cinta alam, keluarga sehat, keluarga sejahtera, dan keluarga moderat. 

Baca Juga: NU dan Ansor, Fondasi Kuat Menuju Indonesia 2045

PBNU berharap kegiatan ini tidak hanya menjadi refleksi atas kontribusi organisasi selama ini, tetapi juga langkah maju dalam membangun masa depan keluarga Indonesia yang maslahat, tangguh, dan berdaya saing global.

“Hasil diskusi ini akan menjadi rekomendasi penting bagi PBNU dalam menyusun langkah strategis dan kebijakan untuk penguatan keluarga maslahat di Indonesia,” jelas Isfandiari.

Editor : Redaksi