FKN Luncurkan Forum DIY di Gunung Kidul, Soroti Harmoni Keberagaman

Peluncuran FKN di Yogyakarta
Peluncuran FKN di Yogyakarta

YOGYAKARTA – Forum Keberagaman Nusantara (FKN) resmi meluncurkan cabang DIY Yogyakarta dalam kegiatan "1000 Ketupat Poenggahan Kirab Budaya" yang digelar di Bejiharjo, Karangmojo, Gunung Kidul, Jumat (7/2). Acara ini menjadi simbol penguatan harmoni dalam keberagaman budaya yang terus dijaga oleh masyarakat setempat.

Ketua Umum FKN, Tuanku Alamsyah Arif Rahmansyah Marbun, menegaskan pentingnya merawat keberagaman sebagai kekuatan bangsa. "Keberagaman adalah anugerah besar dari Allah SWT untuk bangsa Indonesia. Kehadiran FKN di sini adalah bentuk rasa cinta kepada masyarakat Gunung Kidul yang terus menjaga harmoni tersebut," ucapnya.

Baca Juga: Ketua Umum FKN Hadiri HUT ke-55 Padepokan Padjadjaran di Tasikmalaya

Kegiatan Poenggahan ini diinisiasi oleh Kanjeng Raden Tumenggung Purbo Widodo, salah satu Dewan Pembina FKN. Acara tersebut dihadiri oleh sejumlah tokoh, mulai dari perwakilan pemerintah daerah, tokoh budaya, hingga masyarakat umum, termasuk Kadisbud dan Kadispar Gunung Kidul, Panewu Karangmojo, serta Kapolsek dan Danramil setempat.

Kirab budaya yang menjadi rangkaian utama acara ini berlangsung meriah. Warga, penari daerah, santri, dan wisatawan menyemarakkan kirab yang melewati beberapa desa di sekitar kawasan wisata Goa Pindul.

Tradisi Poenggahan ini juga menjadi ajang mempererat silaturahmi antarwarga dengan menyajikan berbagai hasil bumi dan makanan tradisional khas yang akhirnya diperebutkan sebagai bentuk simbolis mendapatkan berkah.

Ketua Umum FKN juga memanfaatkan momentum ini untuk berdiskusi dengan tokoh budaya, tokoh agama, hingga generasi muda. Visi 

Baca Juga: Ketua Umum FKN Hadiri HUT ke-55 Padepokan Padjadjaran di Tasikmalaya

"Beragam-Bersatu-Berdaya" yang menjadi pilar utama FKN kembali ditekankan, sejalan dengan cita-cita menuju Indonesia Emas 2045.

"Poenggahan bukan sekadar tradisi, tetapi warisan leluhur yang mengajarkan kita untuk mempererat persaudaraan, menyucikan hati, dan memperkuat spiritualitas menjelang Ramadan. Nilai-nilai seperti gotong royong dan saling menghormati inilah yang ingin kami hidupkan kembali," tegasnya.

Acara ini ditutup dengan doa bersama di sekitar Goa Pindul. Pengurus FKN, tokoh masyarakat, dan warga juga melakukan ziarah ke makam Syech Ibrahim di puncak bukit, sebagai bentuk penghormatan terhadap leluhur.

Baca Juga: Ketua Umum FKN Hadiri HUT ke-55 Padepokan Padjadjaran di Tasikmalaya

Kegiatan ini turut dihadiri jajaran Dewan Pimpinan Nasional FKN, termasuk Erbe Sentanu, Isfandiari, Wulandari Sawitri, dan Faisal Alfansury. Mereka menyatakan apresiasinya terhadap masyarakat Gunung Kidul yang tetap menjaga tradisi luhur di tengah modernitas.

"Ruwahan, kirab gunungan, dan kenduri adalah simbol kekayaan budaya yang harus terus dilestarikan. Kami bangga bisa menjadi bagian dari upaya besar ini," tutup Ketua Umum FKN. (*)

Editor : Redaksi