Cap Go Meh Nusantara 2025 di Surabaya: Meriah, Penuh Kebersamaan!

Perayaan Malam Cap Go Meh Nusantara 2025 di halaman Balai Kota Surabaya
Perayaan Malam Cap Go Meh Nusantara 2025 di halaman Balai Kota Surabaya

SURABAYA - Pemkot Surabaya bekerja sama dengan Paguyuban Masyarakat Tionghoa Surabaya, Yayasan Bhakti Persatuan, serta Perkumpulan Pengusaha Indonesia Tionghoa (PERPIT) menggelar Perayaan Malam Cap Go Meh Nusantara 2025 di halaman Balai Kota Surabaya, Rabu (12/2) malam.

Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi mengungkapkan rasa bangganya terhadap komunitas Tionghoa di Surabaya yang telah berkontribusi besar bagi masyarakat. 

Baca Juga: DPRD Soroti Seleksi Sekda Surabaya: Harus Berbasis Gagasan, Bukan Kedekatan

Menurutnya, semangat berbagi yang ditunjukkan oleh para pengusaha adalah contoh nyata kepedulian sosial di Kota Pahlawan. 

"Saya tidak bisa mengucapkan apapun, saya hanya memberikan piagam penghargaan yang mungkin tidak ada artinya bagi panjenengan (anda) semua. Tapi saya yakin, njenengan adalah Wali Kota Surabaya yang sesungguhnya, yang luar biasa," kata Wali Kota Eri.

Baca Juga: DPRD Soroti Seleksi Sekda Surabaya: Harus Berbasis Gagasan, Bukan Kedekatan

Konsulat Jenderal (Konjen) Republik Rakyat Tiongkok (RRT) di Surabaya, Xu Yong, menyampaikan kebanggaannya dapat menghadiri perayaan Cap Go Meh Nusantara 2025 di halaman Balai Kota Surabaya.

Xu Yong juga menyampaikan bahwa 2025 menandai 75 tahun hubungan diplomatik antara Indonesia dan Tiongkok. 

Baca Juga: DPRD Soroti Seleksi Sekda Surabaya: Harus Berbasis Gagasan, Bukan Kedekatan

Ia berharap kerjasama kedua negara semakin erat dan membawa kesejahteraan bagi masyarakat. "Semoga persaudaraan antara Tiongkok dan Indonesia semakin erat dan masyarakat kedua negara selalu sehat dan bahagia," tambahnya.

"Izinkan saya mewakili Konsulat Jenderal RRT di Surabaya, menyampaikan salam hangat dan terima kasih kepada para penyelenggara dan peserta acara ini, khususnya Wali Kota Eri Cahyadi dan Pemkot Surabaya yang telah lama memberikan dukungan kepada komunitas Tionghoa di Surabaya," kata Xu Yong.

Editor : Redaksi