SURABAYA – Proses perekrutan Direktur Kebun Binatang Surabaya (KBS) kembali dibuka. Namun, Anggota Komisi B DPRD Surabaya, Baktiono, mengingatkan agar seleksi kali ini benar-benar menghadirkan sosok yang memahami esensi KBS, bukan sekadar calon dengan program mengada-ada.
Menurutnya, Wali Kota Surabaya telah menolak semua calon sebelumnya karena tidak memiliki target yang jelas. "Mereka tidak bisa menjelaskan berapa target jumlah pengunjung, bagaimana peningkatan pendapatan. Kalau begitu, bagaimana bisa dipilih?" ujar Baktiono, Kamis (27/2).
Baca Juga: DPRD Surabaya Apresiasi Kinerja RS Soewandhi, Dorong Penguatan BLUD dan Medical Tourism
Ia menegaskan, Direktur KBS harus memiliki pemahaman mendalam tentang sejarah, tujuan, dan fungsi kebun binatang.
"Jangan sekadar punya program bagus tapi tidak bisa direalisasikan," tegasnya.
Baca Juga: Enny Minarsih: Koperasi Merah Putih Harus Terintegrasi, Bukan Berdiri Sendiri
Baktiono mengingatkan, KBS bukan hanya tempat rekreasi, tetapi juga berfungsi sebagai ruang terbuka hijau, pusat pendidikan, dan konservasi. Karena itu, target pengembangan harus jelas, termasuk jumlah pengunjung dan pendapatan yang ingin dicapai.
"Sebuah tempat rekreasi dianggap berhasil kalau pengunjungnya berjubel. Maka, direktur yang baru harus bisa memastikan hal itu," tambahnya.
Baca Juga: Izin Lengkap, tapi Warga Tak Diajak Bicara: Komisi B Tindaklanjuti Aduan Penghuni Apartemen CITO
Ia pun menegaskan, keberhasilan di tempat lain tidak menjamin seseorang mampu mengelola KBS. "Jangan asal melamar. Di sini butuh pemahaman tentang flora dan fauna juga," tandasnya.
Editor : Redaksi