JAKARTA - Anggota Komisi VI DPR-RI, Rizal Bawazier atau yang akrab dipanggil RB menyampaikan keluhan nelayan di Dapil Jawa Tengah X, yang meliputi Pekalongan, Batang dan Pemalang) tentang perijinan nelayan Kepada Kementerian Perdagangan.
RB menyampaikan keluhan melayan saat rapat dengar pendapat (RDP) Komisi VI DPR-RI, Gedung Nusantara 1 Senayan, Jakarta Selatan.
Baca Juga: Tiga Hari Lakukan Pencarian, Sat Polairud Temukan Nelayan Akibat Laka Laut
RDP diikuti Dirut Perum Bulog, Komisi yang membidangi Perdagangan, Kawasan Perdagangan dan Pengawasan persaingan usaha serta BUMN.
RB menjelaskan, RDP membahas harga komoditas dan kesiapan Kementrian Perdagangan (Kemendag) dalam menjaga stabilitas harga dan pasokan barang kebutuhan pokok selama Ramadan dan menjelang Idul Fitri.
RB memaparkan, banyak menerima kelurahan Kelompok Nelayan Tradisional Indonesia (KNTI) karena mahalnya perijinan di Kemendag.
Baca Juga: Potong Tumpeng Warnai Tasyakuran HUT ke-74 Polairud Bersama Nelayan
RB menyebut, nelayan bahkan harus mengeluarkan duit Rp 40 juta terkait perizinan tersebut.
“Seperti yang terjadi di lapangan terutama terjadi di Dapil saya, banyak menerima keluhan dari para Kelompok Nelayan Tradisional Indonesia (KNTI) terkait mahalnya membuat perijinan di Kemendag, bahkan nelayan menceritakan ke saya sampai ada uang siluman 40 juta rupiah untuk perijinan ini,” ujar Rizal Bawazier, melalui sambungan teleponnya pada Senin ( 3/3 ).
Baca Juga: Diskusi dengan Nelayan, Luluk Siap Sulap Kampung Nelayan jadi Desa Wisata
Maka dari itu, legislator PKS itu mendesak Kemendagri memecat oknum yang diduga mempersulit perizinan di Kemendag.
"Kita tidak mau lagi ada seperti ini, saya harap Pak Menteri pecat sajalah para oknum oknum tersebut" tutup Rizal Bawazier pada rapat tersebut.
Editor : Redaksi