SURABAYA - Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi, menyampaikan tantangan besar yang dihadapi Pemkot dalam mengelola Anggaran APBD untuk memenuhi kebutuhan pembangunan infrastruktur dan layanan publik yang mendesak.
Eri menyebut, salah satu proyek infrastruktur besar adalah Outer East Ring Road (OERR), atau rencana pembangunan Jalan Lingkar Luar Timur (JLLT) di Surabaya.
Baca Juga: Pastikan Keamanan Lingkungan, Eri Cahyadi Imbau Warga Mudik Lebaran Lapor RW
“Untuk OERR, kita membutuhkan dana sekitar Rp6 triliun untuk pembangunan dan pembebasan lahan. Sementara untuk Jalan Lingkar Luar Barat (JLLB) kebutuhannya mencapai Rp1,6 triliun," ungkap Eri, Sabtu (12/4).
Eri memaparkan, selain infrastruktur jalan, kebutuhan mendesak penanganan banjir di perkampungan.
Wali Kota Eri menjelaskan pemasangan u-ditch di seluruh perkampungan Surabaya diperkirakan menelan anggaran hingga Rp3 triliun.
Selain itu, Program Rutilahu atau Dandan Omah juga membutuhkan anggaran yang tidak sedikit, yakni sekitar Rp245 miliar. "Sehingga total kebutuhan Surabaya jika semua ingin kita kerjakan membutuhkan anggaran lebih dari Rp7 triliun," jelasnya.
Baca Juga: Pansus LKPJ Wali Kota Tekankan Pengentasan Kemiskinan dan Optimalisasi Aset Pemkot
Menimbang besarnya kebutuhan anggaran, ia menekankan perlunya kejelasan mengenai kelanjutan proyek OERR kepada masyarakat.
"Kita harus jelas menginformasikan kepada masyarakat apakah OERR ini dapat dikerjakan atau tidak," ujarnya.
Maka dari itu, Eri mengusulkan alternatif pembiayaan melalui skema Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU), seperti yang dianjurkan oleh Presiden.
Baca Juga: Rotasi Pejabat di Lingkungan Pemkot Surabaya Dilakukan April 2025
"Karena itulah saya mengatakan kepada DPRD, ayo bisa kita lakukan dengan pembiayaan sehingga OERR ini bisa jalan di tahun 2028. Seperti yang disampaikan Pak Presiden, kalau ada pembangunan infrastruktur besar, gunakan KPBU sehingga pembayarannya sesuai dengan kemampuan kita," terangnya.
Ia memaparkan pertumbuhan ekonomi Surabaya akan terhambat tanpa pembangunan infrastruktur seperti OERR dan JLLB, sebuah proyek yang sulit diwujudkan hanya dengan APBD yang terbatas.
"Sebagai gambaran, APBD Surabaya sebesar Rp12,3 triliun mungkin tampak besar, namun nyatanya tidak mencukupi untuk kebutuhan kota," paparnya.
Editor : Redaksi