BONDOWOSO - Gus Ahmad Nawawi Maksum, Tokoh Ulama Muda Bondowoso Jawa Timur, meminta masyarakat menjaga persatuan dan tidak terpancing polemik yang melibatkan Fuad Plered.
Pertanyaan Fuad Plered l ramai dikritik karena diduga menghina Guru Tua, sosok penyebar agama Islam di Sulawesi dan Indonesia Timur.
Baca Juga: RAMPAS 08 Hadiri Silaturahmi Ulama-Umaro Manca Negara di Malang
"Jangan terprovokasi dengan pernyataan Fuad Plered, tetap jaga persatuan,"ujar Pengasuh Ponpes Nurut Taqwa, Bondowoso, Minggu (13/4).
Gus Nawawi menegaskan, penghinaan terhadap ulama adalah hal yang sangat disayangkan, namun reaksi yang berlebihan juga berpotensi merugikan umat islam.
"Kami minta umat islam agar menahan diri dan tidak terjebak dalam narasi yang dapat memecah belah umat. Mari kita sikapi persoalan ini dengan kepala dingin,” ujarnya.
Baca Juga: Komunitas BGN Serahkan Bantuan Semen untuk Renovasi Masjid Nurul Barokah Di Binakal
Ia menyebutkan, sepatutnya para ulama di Nusantara ini baik itu habaib atau pun kiai saling menghormati, dan menjaga persatuan dan kesatuan bangsa tidak terpancing oleh hal-hal untuk memecah belah bangsa.
“Kita wajib menjaga marwah para ulama. Tapi kita juga harus menunjukkan bahwa Islam adalah agama yang menjunjung akhlak dan kedamaian,"ungkapnya.
Baca Juga: Cooling System Pilkada 2024, Kapolresta Banyuwangi Silaturahmi ke Ponpes Ibnu Sina Genteng
Pembina BGN (Barisan Gus Nawawi) itu mengajak momentum untuk memperkuat ukhuwah dan menahan diri dari ujaran kebencian. Jangan beri ruang bagi pihak-pihak yang ingin memecah belah umat.
"Jangan sampai niat membela ulama justru mencederai ajaran Islam itu sendiri,”pungkasnya.
Editor : Redaksi