SURABAYA – Pemerintah Indonesia resmi meluncurkan program Taman Asuh Sayang Anak (TAMASYA) di Kecamatan Muara Wahau, Kutai Timur, Kalimantan Timur. Program ini menjadi solusi bagi orang tua bekerja agar anak mendapat pengasuhan berkualitas dan penuh kasih.
Peluncuran dilakukan oleh Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga/Kepala BKKBN, Wihaji, dengan tema "Orang Tua Tenang Bekerja, Anak Ceria Bersama TAMASYA". Hadir pula Bupati Kutai Timur Ardiansyah Sulaiman, Wakil Ketua TP PKK Kaltim Wahyu Hermaningsih, serta Kepala DKP3A Prov. Kaltim Noryani Sorayalita. Acara juga diikuti secara virtual oleh seluruh provinsi.
Baca Juga: Tiga Penghargaan untuk Jawa Timur dari BKKBN
Wihaji mengungkapkan bahwa partisipasi kerja perempuan masih rendah (55,41%) bukan hanya karena akses kerja, tapi juga dilema antara bekerja dan mengasuh anak.
“Dari 274 juta warga negara kita, ada yang perlu perhatian. Salah satunya adalah perempuan Indonesia yang jumlahnya lumayan, yang harapannya bisa bekerja. (Program TAMASYA) ini dalam rangka memberikan peluang kerja, namun anaknya juga perlu dikasih sayang,” ujarnya, Rabu (28/5)
TAMASYA menghadirkan empat layanan utama: pelatihan pengasuh, pemantauan tumbuh kembang anak, pendampingan orang tua, dan layanan rujukan bagi anak berkebutuhan khusus.
Baca Juga: GATI, Strategi Baru Cegah Stunting Menuju Generasi Emas
Program ini mendapat dukungan lima kementerian lain melalui Surat Edaran Bersama. Targetnya, pada 2045, TAMASYA mendorong TFR stabil 2,1; TPAK perempuan 70%; stunting turun ke 5%; dan Indeks Pembangunan Keluarga naik ke 80.
Kepala BKKBN Jatim, Maria Ernawati, berharap program ini memperkuat sinergi pengasuhan positif di daerah. Jajaran Kemendukbangga/BKKBN Jatim mengikuti peluncuran bersama berbagai dinas lintas sektor dan pengelola TPA.
Baca Juga: Wujudkan Generasi Sehat, Menteri Wihaji Kawal Program Gizi Gratis di Pasuruan
Ketua Tim Kerja KSPK BKKBN Jatim, Sofia Hanik, menyebut ada sekitar 500 TPA di Jatim yang akan ditingkatkan kompetensinya lewat TAMASYA melalui KERABAT minimal tiga pertemuan daring.
“Selain itu, Kemendukbangga/BKKBN punya SIBIMA, (Sistem Belajar Mandiri), melalui aplikasi online, pengasuh bisa belajar secara mandiri bagaimana pola pengasuhan yang baik dan benar,” jelasnya.
Editor : Redaksi