BONDOWOSO — Bupati Bondowoso, Abd Hamid Wahid, meresmikan Klinik Pertanian UD Hasanah di Desa Pakuniran, Kecamatan Maesan, pada Selasa siang. Peresmian mengusung tajuk “Satu Kecamatan, Satu Klinik Pertanian” dan diwarnai peninjauan 16 stan yang menampilkan ragam inovasi sektor pangan.
Dalam kesempatan itu, pemerintah kabupaten juga menyalurkan alat dan mesin pertanian (alsintan), benih jagung dan padi, serta piagam penghargaan bagi para Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL).
Baca Juga: Bupati Hamid Monitoring Trial Aspal di Cermee Bondowoso
“Sektor pertanian menjadi pilar utama dalam upaya meningkatkan kemandirian dan kesejahteraan masyarakat,” kata Hamid saat sambutan.
Ia menegaskan komitmennya menjadikan klinik pertanian bukan sekadar lokasi konsultasi, melainkan pusat edukasi pemecahan masalah dan inkubator inovasi.
Program tersebut, lanjut Hamid, berorientasi pada ilmu pengetahuan dan teknologi ramah lingkungan serta berbasis pasar guna memberi nilai tambah nyata bagi petani.
“Dari sini kita berharap transformasi masyarakat dari masyarakat agraris murni sehingga kemudian berkembang masuk ke sektor jasa bahkan dimulai dari industri pertanian atau agribisnis," ucapnya.
Baca Juga: Bupati Hamid Lantik Pj Sekda Bondowoso Gantikan Kekosongan Jabatan Sekda Definitif
Pemerintah daerah, tutur Hamid, terus mendorong digitalisasi, perluasan asuransi usaha tani, sertifikasi produk, peningkatan kapasitas sumber daya manusia, dan kemitraan dengan BUMN pangan.
Ketua Komisi II DPRD Bondowoso, Tohari, menilai pendirian klinik pertanian menjawab berbagai persoalan lapangan yang belum tersentuh pemerintah.
“Pertama berdirinya klinik pertanian ini kita ingin intensitas bertemunya PPL dengan para petani lebih sering. Jadi selama ini PPL yang dijumpai yakni dengan para pengurus kelompok tani," tuturnya.
Baca Juga: KHR Achmad Azaim Hadiri Haflatul Imtihan An Nuqayah Al Wahab Bondowoso
Tohari menambahkan mayoritas petani di Bondowoso masih mengandalkan pola tradisional.
Ia berharap klinik pertanian, para formulator, dan PPL bisa berkolaborasi menangani persoalan hama maupun penyakit tanaman agar target peningkatan produktivitas tercapai.
“Petani di Bondowoso masih mayoritas petani tradisional; sangat jarang sarjana pertanian kemudian bertani,” ujarnya.
Editor : Redaksi