SURABAYA — Forum Solidaritas Madura Indonesia (FSMI) menggelar audiensi dengan Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi, guna membahas polemik penertiban dan penataan lahan parkir di area toko modern yang belakangan ramai menjadi sorotan publik, pada Jumaat (13/6) kemarin.
Pertemuan tersebut berlangsung di Rumah Dinas Wali Kota Surabaya, Jalan Walikota Mustajab No. 59, dan dihadiri oleh sekitar 30 tokoh yang mewakili FSMI serta elemen masyarakat Madura lainnya.
Baca Juga: Pemuda Madura Integritas Dukung Pemkot Surabaya Tertibkan Parkir Liar
Dalam sambutannya, Wali Kota Eri Cahyadi menegaskan bahwa kebijakan penataan lahan parkir bukan ditujukan untuk mendiskreditkan kelompok tertentu, melainkan murni demi terciptanya keteraturan, kenyamanan publik, serta peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD).
“Kami ingin menjadikan Surabaya sebagai kota yang nyaman dan tertib. Penataan parkir ini tidak semata demi pemasukan daerah, tetapi juga demi kesejahteraan para juru parkir. Toko modern harus taat pada aturan, dan juru parkir harus memberikan rasa aman bagi masyarakat,” tegas Cak Eri saat memberikan keterangan resmi pada media, Sabtu (14/6).
Lebih lanjut, Cak Eri menyampaikan, bahwa pihaknya tetap membuka opsi bagi toko modern untuk menerapkan kebijakan parkir yang sesuai aturan.
"Toko modern tetap bisa menerapkan parkir gratis, atau menggunakan jasa juru parkir resmi yang berada di bawah naungan Paguyuban Juru Parkir Kota Surabaya," ujarnya.
Menanggapi hal tersebut, Ketua Paguyuban Juru Parkir Kota Surabaya, Izul, menyambut baik ajakan dialog dari Wali Kota dan menyatakan kesiapannya untuk mendukung penataan sistem perparkiran yang profesional.
"Kami siap mendukung pengelolaan parkir yang profesional, dengan menjamin peningkatan PAD dan meminimalisir insiden kehilangan kendaraan di area parkir," jelas Izul.
Baca Juga: Pemuda Madura Integritas Dukung Pemkot Surabaya Tertibkan Parkir Liar
Sementara itu, Ketua Umum Aliansi Madura Indonesia (AMI), Baihaki Akbar, turut menyampaikan keprihatinannya atas berkembangnya stigma negatif terhadap masyarakat Madura dalam berbagai narasi di media sosial. Ia berharap setelah ini tidak akan ada lagi konten provokatif yang mencoreng nama baik komunitas tertentu.
“Kami mendukung program pemerintah. Namun, kami berharap ke depan komunikasi publik dapat disampaikan dengan lebih hati-hati agar tidak menimbulkan kesalahpahaman antar kelompok,” ujarnya.
Diakhir penyataannya, Baihaki Akbar yang juga mewakili FSMI menyampaikan bahwa pihaknya memutuskan untuk membatalkan rencana aksi unjuk rasa yang sebelumnya direncanakan berlangsung pada Senin, 16 Juni 2025, di Balai Kota Surabaya.
Sebagai informasi, hasil dari audiensi tersebut, antara lain:
Baca Juga: Pemuda Madura Integritas Dukung Pemkot Surabaya Tertibkan Parkir Liar
1. Pemerintah Kota Surabaya akan tetap melanjutkan program penataan dan penertiban lahan parkir, baik di toko modern maupun restoran.
2. Para pengelola parkir mendukung penuh langkah Pemkot dalam upaya meningkatkan PAD dan kesejahteraan juru parkir.
3. Pemkot tengah merancang sistem parkir pasca bayar atau prabayar untuk diterapkan secara menyeluruh di toko modern dan restoran.
4. Dalam waktu dekat, para pengusaha toko modern akan dikumpulkan untuk sosialisasi sistem baru. Bila tidak mematuhi, Pemkot tidak segan untuk memberikan sanksi tegas, termasuk penyegelan tempat usaha.
Editor : Redaksi