Membedah Dinamika Pembelajaran Organisasi di Era Disrupsi

Buku Pembelajaran Organisasi
Buku Pembelajaran Organisasi

SURABAYA - Buku ini dapat dimaksudkan sebagai dasar sekaligus untuk memperkaya khazanah seputar organisasi, inovasi, dan pembelajaran organisasi.

Tak lupa penulis menyertainya dengan suatu studi kasus terkait. Harapannya, hal ini akan mempermudah pemahaman terhadap persoalan pembelajaran tersebut.

Baca Juga: Aktivis Muda dari Pesisir Surabaya Tuangkan Perjuangan Hidup dalam Buku

Perlu diketahui bahwa (salah satu) kunci utama adaptasi di era perubahan adalah pembelajaran organisasi, yaitu proses di mana organisasi memperoleh, menciptakan, menyimpan, dan menyebarkan pengetahuan untuk meningkatkan kinerjanya.

Lebih dari sekadar individu yang belajar, pembelajaran organisasi berarti seluruh sistem dalam organisasi belajar dan berkembang.

Untuk menjadi organisasi pembelajar yang efektif di lingkungan yang kompleks, sebuah organisasi perlu mengembangkan ambidexterity organisasi.

Istilah ini mengacu pada kemampuan organisasi untuk secara bersamaan mengejar dua jenis aktivitas yang tampaknya kontradiktif: inovasi eksploratif dan inovasi eksploitatif.

Inovasi eksploratif adalah tentang penemuan dan pencarian pengetahuan baru, ide-ide radikal, dan peluang-peluang yang belum terjamah.

Ini melibatkan eksperimen, pengambilan risiko, dan kesediaan untuk gagal demi menemukan terobosan. Contoh inovasi eksploratif meliputi riset dan pengembangan (R&D) untuk teknologi baru, pengembangan produk yang sepenuhnya berbeda dari yang ada di pasar, atau penjajakan model bisnis yang revolusioner. Inovasi ini sangat penting untuk pertumbuhan jangka panjang dan untuk tetap relevan di pasar yang berubah.

Sebaliknya, inovasi eksploitatif berfokus pada optimalisasi apa yang sudah ada. Ini adalah tentang penyempurnaan proses, peningkatan efisiensi, pengurangan biaya, dan pengembangan bertahap pada produk atau layanan yang sudah ada. Inovasi eksploitatif sering kali melibatkan standarisasi, otomatisasi, dan peningkatan kualitas yang inkremental. Inovasi eksploitatif sangat vital untuk profitabilitas jangka pendek dan mempertahankan daya saing di pasar saat ini.

Baca Juga: BLI Akan Bedah Buku Yayasan Adalah Badan Hukum Sosial dan Nirlaba Melalui Webiner

Organisasi yang ambidextrous mampu menyeimbangkan kedua jenis inovasi ini. Mereka tidak hanya berinvestasi dalam penelitian dan pengembangan untuk masa depan, tetapi juga terus-menerus meningkatkan operasi dan penawaran mereka saat ini. Mencapai ambidexterity bukan hal yang mudah; ini membutuhkan struktur organisasi yang fleksibel, budaya yang mendukung baik eksplorasi maupun eksploitasi, serta kepemimpinan yang mampu mengelola ketegangan antara keduanya.

Namun, bagi organisasi yang ingin bertahan dan berkembang di era disrupsi, ambidexterity organisasi bukanlah pilihan, melainkan suatu keniscayaan.

Buku yang terdiri atas 7 Bab ini, dimulai dari Pembelajaran Organisasi dan Organisasi Pembelajar(an) hingga Inovasi Eksploratif dan Eksploitatif.

Buku ini dipenuhi dengan penjelasan yang nyaman dan konkret. Tidak hanya menyajikan inti isunya, namun juga memaparkan data di lapangan, pendapat para pakar, sekaligus solusi yang ditawarkan.

Buku ini cocok dibaca bagi siapa saja, terutama mereka yang berminat dengan persoalan organisasi, inovasi, dan pembelajaran. Selamat membaca!

Baca Juga: DPRD Dorong Dinas Perpustakaan Optimalkan Dana CSR untuk Tambahan Buku di TBM

Resensi Buku

Judul Buku : Pembelajaran Organisasi

Penulis : Agung Nugroho Luthfi Imam F. & Mochamad Chazienul Ulum

Penerbit : Intrans Publishing (Juli, 2025)

Editor : Redaksi