SURABAYA,Tikta.id - Satreskrim Polrestabes Surabaya meringkus empat predator seksual diduga telah mencabuli anak di bawah umur di kota Pahlawan.
Empat predator tersebut terdiri dari ayah kandung, kakak, dan kedua pamannya
Baca Juga: Anggota Satreskrim Polrestabes Surabaya Tes Urin
Kombes Pol Pasma Royce melalui Kasat Reskrim AKBP Hendro Sukmono mengungkap empat predator seksual itu berinisial ME (43), lalu kakak kandung korban berinisial MNA (17) yang bekerja sebagai pedagang martabak, dan kedua paman korban, I (43) dan MR (49).
“Sejak tahun 2020 korban mendapat perlakukan pencabulan dari anggota keluarganya,” kata Hendro saat ungkap kasus di Mapolrestabes Surabaya pada, Senin (22/1/2024).
Pencabulan itu dilakukan pertama kali oleh kakak kandungnya, MNA. Saat itu, MNA menyetubuhi korban saat kelas 3 SD. Lalu, berlanjut ke ayah dan kedua pamannya.
“Kemudian ayah kandung korban kedua paman korban melakukan pencabulan terhadap korban,” ujarnya.
Baca Juga: 16 Terduga Pelaku Curanmor Diringkus Polisi
Aksi keempatnya berlangsung secara bergantian. Bahkan, berlangsung hingga awal tahun ini.
Kejadian terakhir pada bulan Januari 2024 pada saat kakak korban dalam keadaan mabuk dan ingin menyetubuhi korban, namun korban sedang menstruasi,” tuturnya.
Namun, aksi keempatnya terbongkar usai sang ibu mengetahui ada yang aneh dari anaknya. Sang ibu juga memiliki firasat buruk dan meminta korban bercerita. Usai korban bercerita, barulah diketahui aksi bejat keempat pelaku.
Baca Juga: Terduga Pelaku Pembunuh Pencari Kepiting Diamankan
Kemudian sang ibu korban melaporkan kejadian itu ke Sat Reskrim Polrestabes Surabaya pada 5 Januari 2024.
Setelah adanya laporan tersebut, polisi segerakan menindak lanjuti dengan meminta keterangan kepada korban lalu melakukan penangkapan 4 lelaki itu sebagai tersangka.
Atas perbuatannya, kini Keempat tersangka itu akan dijerat dengan Pasal 82 UU RI nomor 17 tahun 2016 tentang penetapan Perpu UU RI nomor 1 tahun 2016 tentang perubahan UU RI nomor 23 tahun 2002 Tentang Perlindungan Anak.
Editor : Redaksi