SURABAYA – Riuh tepuk tangan dan sorak bahagia menggema di lantai megah SMAMDA Tower Surabaya, ketika nama Ragil Aji Pangestu, siswa kelas X Desain Komunikasi Visual (DKV) SMK Muhammadiyah 1 Surabaya, diumumkan sebagai Juara Harapan 1 Kompetisi Adzan dalam ajang Festival Anak Sholeh Muhammadiyah (FASHMU) 2025.
Ajang yang menjadi bagian dari Milad Muhammadiyah ke-113 ini diselenggarakan oleh Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kota Surabaya, menghadirkan ratusan peserta terbaik dari berbagai sekolah Muhammadiyah di Surabaya. Namun, di tengah gemerlap para juara, nama Ragil menyita perhatian banyak pihak. Bukan semata karena prestasi yang ia raih, tetapi juga karena perjalanan hidupnya yang penuh dengan perjuangan dan doa.
Baca Juga: Musran PR IPM SMK MUDISA, Kawah Candradimuka Lahirnya Pemimpin Muda Muhammadiyah
Ragil bukanlah anak biasa. Ia adalah sosok istimewa yang tumbuh dan besar di lingkungan Panti LKSA PCM Kenjeran. Hidup dalam keterbatasan tidak membuatnya patah semangat, justru menjadikannya pribadi tangguh, rendah hati, dan penuh syukur. Dalam suaranya yang merdu saat melantunkan adzan, tergambar jelas ketulusan hati seorang anak yang begitu dekat dengan Sang Pencipta.
“Anak ini luar biasa. Dari panti, namun punya tekad yang kuat. Kami sangat bangga dengan pencapaiannya hari ini,” tutur salah satu pembina LKSA PCM Kenjeran, Senin (1/9)
Prestasi Ragil seakan menjadi oase harapan mengingatkan bahwa setiap anak, di manapun ia berasal, memiliki kesempatan yang sama untuk bersinar. Ketika suaranya berkumandang, tidak sedikit hadirin yang terharu, bahkan ada yang menitikkan air mata. Bagi mereka, kemenangan Ragil bukan hanya soal piala, tetapi bukti nyata kekuatan doa, kerja keras, dan keikhlasan.
Baca Juga: Kisah Unik di Tengah LDKS SMK MUDISA: Guru Pembina Ikut Berkebun di Lereng Gunung Wonosalam
Kepala SMK Muhammadiyah 1 Surabaya, Irvandy Andriansyah, juga menyampaikan rasa bangganya. “Ragil adalah contoh bahwa prestasi tidak mengenal batasan. Ia telah menginspirasi kita semua, bahwa dengan niat tulus dan semangat belajar, anak-anak Muhammadiyah bisa berdiri sejajar di panggung juara,” ungkapnya penuh haru.
Tak hanya sekolah, warga Muhammadiyah se-Kota Surabaya pun memberikan apresiasi luar biasa. Ragil dianggap sebagai simbol nyata keberkahan Milad Muhammadiyah ke-113, sekaligus bukti nyata dari misi dakwah persyarikatan dalam melahirkan generasi beriman, berakhlak, dan berprestasi.
Baca Juga: Kaderisasi di Wonosalam: SMK MUDISA Bentuk Pemimpin Muda Berani dan Berempati
Kini, piala Juara Harapan 1 Kompetisi Adzan FASHMU 2025 itu bukan hanya milik Ragil seorang, melainkan milik seluruh keluarga besar Muhammadiyah, terutama Panti LKSA PCM Kenjeran yang dengan penuh kasih telah mendidik dan membimbingnya.
Ragil sendiri dengan wajah sederhana dan senyum malu-malu mengungkapkan, “Saya tidak menyangka bisa juara. Semua ini berkat doa dari ustadz, ibu asuh, bapak asuh, dan teman-teman panti. Semoga saya bisa lebih baik lagi ke depan.”
Editor : Redaksi