SURABAYA - Ada tipe kepribadian yang bisa memengaruhi cara seseorang menjalin hubungan, dikenal dengan avoidant attachment. Tipe ini ditandai dengan kecenderungan menghindari kedekatan emosional dengan orang lain. Mereka terlihat mandiri, dingin, dan menjaga jarak, tapi sebenarnya menyimpan ketakutan akan disakiti.
Di satu sisi, mereka ingin dicintai. Namun ketika ada orang yang benar-benar tulus mendekat untuk menjalin hubungan serius, justru mereka menghindar dan membangun “tembok tinggi” sebagai pelindung diri.
Baca Juga: 7 Trik Mengontrol Ego: Biar Hubungan Tetap Harmonis dan Nggak Ribet Lagi
Biasanya, pola ini terbentuk dari pengalaman masa lalu seperti sering ditolak, diabaikan, atau pola asuh yang kurang responsif sehingga membuat mereka sulit mempercayai orang lain. Akibatnya, hubungan yang dijalani terasa dangkal dan kurang mendalam.
Nah, biar lebih jelas, inilah ciri-ciri utama avoidant attachment:
1. Menghindari kedekatan yang serius
Orang dengan tipe ini merasa tidak nyaman dengan keintiman. Bahkan ketika hubungan sudah serius, mereka tetap berusaha menjaga jarak.
2. Sulit mempercayai orang lain
Mereka selalu khawatir akan terluka atau dikecewakan, sehingga sulit menaruh kepercayaan, bahkan kepada orang terdekat.
Baca Juga: Hubungan Tak Jelas Hanya Bikin Lelah, Ini 7 Alasan Harus Kamu Akhiri
3. Kemandirian yang berlebihan
Hyper independent jadi ciri khasnya. Tampak seolah tidak membutuhkan orang lain, padahal jauh di dalam dirinya, mereka sebenarnya butuh dukungan dan kehadiran orang terdekat.
4. Menghindari diskusi emosional
Bicara terlalu personal membuat mereka tidak nyaman. Biasanya, mereka akan mengalihkan topik atau bahkan tiba-tiba menjauh.
Baca Juga: 7 Sikap Ampuh untuk Menjaga Batasan Diri agar Tak Mudah Dimanfaatkan
5. Kesulitan mengekspresikan kasih sayang
Bukan berarti tidak punya rasa sayang, hanya saja sulit mengungkapkannya. Ada ketakutan cinta yang mereka berikan akan salah tempat atau berujung melukai diri sendiri.
Catatan: Pengasuhan di masa kecil juga sangat berperan membentuk pola ini. Luka batin yang tidak terselesaikan bisa menumpuk dan memengaruhi hubungan di masa dewasa.
Jika merasa memiliki gejala seperti di atas, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan terapis profesional. Dengan begitu, kita bisa belajar membangun hubungan yang lebih sehat baik secara sosial maupun dalam komitmen.
Editor : Redaksi