Sidang Paripurna, Fraksi Gerindra Surabaya: Retribusi dan Pajak Daerah Belum Optimal

Sidang Paripurna DPRD Surabaya
Sidang Paripurna DPRD Surabaya

TIKTA.id, Surabaya - Fraksi Gerindra Surabaya, melalui juru bicara Ajeng Wira Wati menyampaikan pandangan umum pertanggungjawaban Walikota Surabaya terkait pelaksanaan anggaran dan belanja daerah tahun anggaran 2023, dalam Rapat Paripurna DPRD Surabaya, di Ruang Utama Lantai III, Rabu (12/6).

Ajeng memaparkan, Fraksi Gerindra memandang pendapatan yang dihasilkan diluar pendapatan transfer dari dana perimbangan, dana bagi hasil, dan dana insentif daerah masih belum ada yang terealisasi 100%.

Baca Juga: Wali Kota Eri Cahyadi Dorong Aglomerasi, DPRD Surabaya: Ini Semangat Kebersamaan

"Fraksi Gerindra menilai, hal tersebut selalu terjadi di setiap tahun. Apakah ini yang menjadi penghambat sempurnanya realisasi APBD tersebut?" tanya Ajeng.

Ajeng menyampaikan, salah satu permasalahan yang menjadi fokus Fraksi Gerindra, terkait pendapatan dari retribusi dan pajak daerah yang belum optimal. 

Padahal beber Ajeng, setiap tahun fraksi kami sudah mengusulkan agar pemerintah kota terus memperbaiki intensifikasi dan ekstensifikasi terhadap penarikan pajak. 

"Apakah yang menjadi hambatan terhadap hal tersebut ? Mohon Penjelasan!" ujar Ajeng.

Baca Juga: DPRD Surabaya Sahkan RTRW 2025-2045, Fraksi PKS Beri Catatan Khusus

Terkait dengan piutang pendapatan yang masih belum tertagih, menurut Fraksi Gerindra merupakan masalah lain yang dtimbulkan sehingga mempengaruhi pendapatan. 

Sedangkan terkait laporan realisasi anggaran, yang menunjukkan capaian kinerja jajaran untuk pos Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah Yang Dipisahkan terealisasi sebesar 68,48% perlu mendapatkan perhatian.

"Fraksi kami melihat sejauh ini pemkot telah melakukan upaya penyehatan manajemen, penataan jajaran direksi dan sebagainya. Namun masih saja tidak berkorelasi positif terhadap capaian target pendapatannya?" ujarnya.

Baca Juga: Rapat Paripurna: DPRD Surabaya Tetapkan Pansus untuk Tiga Raperda Inisiatif

Selain itu, Fraksi Gerindra memandang Fasilitas kesehatan masih belum optimal menangani beberapa masalah fatal, seperti stunting, angka kematian ibu dan bayi, Demam Berdarah, TBC dan penyakit lainnya. 

Padahal urai Fraksi Gerindra anggaran yang diberikan sudah cukup besar. Apa yang menjadi sebab terkait hal tersebut? 

"Mohon Tanggapan!" tegas Ajeng Wira Wati 

Editor : Redaksi