Tikta.id - Institut Teknologi Sepuluh November (ITS) Surabaya menyiapkan tablet khusus untuk mendukung pekerjaan pejabat di lingkungan Pemkot Surabaya.
Hal itu diungkapkan oleh Walikota Surabaya Eri saat menghadiri The Grand Leader Summit 2024 yang diadakan Himpunan Pengusaha Muda Indonesia Perguruan Tinggi Institut Teknologi Sepuluh November (Hipmi PT ITS) di Gedung Research Center, Jumat (5/7).
Baca Juga: Belajar Menyenangkan bersama Susana, Mahasiswa asal El Salvador di SMP Muhammadiyah 15 Surabaya
Terhadap hal itu, Pimpinan DPRD Surabaya AH Thony turut buka suara. Legislator Gerindra itu mempertanyakan keamanan software yang dikembangkan oleh ITS.
Pun menekankan pentingnya belajar dari banyak kasus kebobolan data, termasuk yang terjadi di bank maupun kementerian baru-baru ini.
"Apakah ada jaminan bahwa software yang dibuat oleh ITS aman dan tidak bisa dibajak? Misalnya, jika tanda tangan Pak Lurah dibobol untuk penerbitan surat tanah yang seharusnya tidak bisa diajukan, bisa membuat Surabaya geger," jelas Thony kepada wartawan, Selasa (8/7).
Memang Thony mengakui, universitas atau Perguruan Tinggi memiliki peran menjalankan program Tri Dharma Perguruan Tinggi.
Kendati begitu, ia mengingatkan universitas saat ini belum memiliki otoritas sebagai lembaga produksi barang.
"Hasil penelitian kampus dipahami oleh berbagai kalangan, termasuk dewan, sebagai produk eksperimen dari pengembangan penelitian dan ilmu pengetahuan," uja Thony
Thony menyarankan, jika Pemkot ingin mengadopsi hasil riset dari kampus, harus ada kajian regulasi untuk memastikan manfaat yang lebih luas, bukan semata kepentingan Pemkot.
Pun harus melibatkan masyarakat dalam proses produksi tablet ini, baik dalam pembuatan, lisensi, maupun distribusi produk.
Baca Juga: Lewat Karya Catra Warna Maba, ITS Sukses Catatkan Rekor MURI
"Langkah ini untuk mengurangi pengangguran, membangun kebersamaan, dan meningkatkan budaya juang masyarakat, serta mendorong berkompetisi maju ke depan." terang dia.
Selain itu, Thony mengingatkan agar tidak menjadikan pejabat dan pelayanan masyarakat sebagai objek eksperimen.
Sebab, beber Thony hal ini sangat berbahaya
"Kalau pun boleh, jangan langsung diadopsi. Pemkot sebagai dirijen kota harus memikirkan distribusi peran dan efek positif multiplikatifnya ketika mengadopsi hasil riset tersebut," tambahnya.
Wakil Rektor Bidang Riset, Inovasi, Kerjasama dan Kealumnian ITS, Agus Muhammad Hatta menjelaskan, saat ini pihaknya sedang mengembangkan versi terbaru untuk mendukung aplikasi perkantoran Pemkot Surabaya.
"Jadi ITS kebetulan memiliki inovasi berupa tablet khusus untuk pembelajaran di kawasan 3T (Tertinggal, Terdepan, Terluar). Ternyata dalam pengembanganya bisa digunakan untuk perkantoran, saat ini sedang pengembangan versi kedua sebagai penyempurnaan dari versi yang pertama," kata Agus
Baca Juga: Bantu Jemaah Haji, Mahasiswa ITS Kembangkan Platform Mecca Mate
Walikota Surabaya Eri Cahyadi, komputer tablet dirancang hanya untuk aplikasi perkantoran dan tidak bisa di-install oleh aplikasi lain.
Tablet dirancang untuk meningkatkan efisiensi kerja pejabat di lingkungan Pemkot Surabaya mulai kepala dinas hingga lurah.
“Kita telah melakukan banyak hal bersama ITS, salah satunya adalah pengembangan tablet. Tujuannya agar camat, lurah, dan kepala dinas bisa bekerja tanpa kertas menggunakan tablet khusus tersebut,” jelas Eri
“Tablet itu bisa dikunci, jadi kalau mau di-install aplikasi lain tidak bisa. Digunakan main game juga tidak,” tambahnya.
Editor : Redaksi