Maksimalkan Layanan Kesehatan Warga Surabaya, Pansus RPJPD akan Panggil Rumah Sakit Swasta

Baktiono
Baktiono

Tikta.id - Seluruh rumah sakit swasta di kota Pahlawan akan diundang kembali oleh DPRD Surabaya. Hal itu diungkapkan Baktiomo ketua Pansus RPJPD DPRD Surabaya 2025 - 2045.

Baktiono menyebut, diundangnya kembali seluruh rumah sakit swasta itu, untuk meminta mereka meneken kerjasama dengan jaminan kesehatan nasional (JKN).

Baca Juga: Rumah Sakit Enggan Bekerjasama dengan BPJS Pansus RPJPD Surabaya Ungkap Sanksinya

"Jadi untuk memaksimalkan pelayanan kesehatan bagi warga Kota Pahlawan." kata Baktiono, beberapa waktu lalu.

Sebab, tutur Baktiono saat berkunjung ke rumah sakit dan menunjukkan kartu BPJS, adakalanya pihak rumah sakit swasta menyatakan tidak menerima pelayanan BPJS.

"Ini bahaya, ini hidup di Indonesia, ini dengan program namanya UHC, seluruh warga termasuk warga Kota Surabaya sudah (bisa) melaksanakan dengan programnya Cak Eri (Eri Cahyadi)," terang Baktiono.

"Cukup menunjukkan KK atau KTP di Surabaya saja. Dia tidak punya kartu BPJS bisa berobat gratis, dia punya kartu BPJS menunggak bisa berobat gratis, punya kartu BPJS nonaktif harus dilayani untuk berobat gratis sampai sembuh," demikian Baktiono.

Baktiono menjelaskan, ada empat rumah sakit di Surabaya yang belum bekerjasama layanan kesehatan tersebut.

Baca Juga: Soal Pengembangan RSUD Soewandie di Pembahasan RPJPD 2045, Ini Penjelasan Baktiono 

Di antaranya, rumah sakit yang belum bekerjasama adalah RS Darmo, Nasional Hospital, dan Premier.

"Kami Pansus RPJPD akan mengundang seluruh Rumah Sakit Swasta kembali terutama mereka yang enggan untuk bekerjasama dengan jaminan kesehatan nasional. Jadi mereka harus mau kerjasama," tegas Baktiono.

Bahkan sesal legislator senior PDI Perjuangan itu, ada rumah sakit yang setengah-setengah dalam melaksanakan kerjasama.

Baca Juga: Angka Kemiskinan di Jawa Timur Turun ke 9,79 Persen, Optimis Capai Target RPJPD 2025

"Artinya itu memang dipasang mereka, RS itu menerima pasien BPJS, tapi kenyataannya sering menolak pasien," ungkap Baktiono.

Sayangnya, Baktiono tidak bersedia menyebutkan nama rumah sakit tersebut. Dia cuma mengungkapkan itu rumah sakit swasta

"Itu rumah sakit swasta," sergah Baktiono.

Editor : Redaksi