Inovasi Mahasiswa Untag Surabaya Adakan Pelatihan dan Pendampingan Packaging Produk di Desa Dilem

Pendamping mahasiswa Untag kepada pelaku UMKM di Mojokerto
Pendamping mahasiswa Untag kepada pelaku UMKM di Mojokerto

Tikta.id - Packaging adalah proses merancang dan membuat kemasan untuk produk agar cocok dan aman selama proses transportasi, penyimpanan, penjualan, dan penggunaan akhir oleh konsumen.

Kemasan tidak hanya berfungsi sebagai wadah fisik untuk produk, tetapi juga berperan penting dalam melindungi produk dari kerusakan, kontaminasi, dan manipulasi, serta mempromosikan merek dan menarik perhatian konsumen.

Baca Juga: Mahasiswa Untag Surabaya Berikan Pendampingan Packaging Kripik Pisang bagi Warga di Desa Dilem

Dengan kata lain, packaging tidak hanya merupakan wadah fisik, tetapi juga merupakan alat strategis yang dapat membantu meningkatkan daya saing produk, meningkatkan kepercayaan konsumen, dan mendukung keselamatan dan keamanan produk secara keseluruhan. 

Dalam era globalisasi yang semakin pesat, pelaku Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) di Indonesia menghadapi berbagai tantangan, salah satunya adalah kemanan dan kualitas pengemasan produk. Inidiatif mahasiswa Universitas 17 Agustus 1945 (Untag) Surabaya melalui pelatihan dan pendampingan packaging produk di Desa Dilem patut diapresiasi sebagai langkah konkret untuk membantu UMKM dalam menghadapi tantangan ini.

Pada dasarnya, UMKM sering kali menghadapi tantangan dalam menciptakan kemasan yang aman, menarik, dan sesuai standar. Inovasi yang dibawa oleh mahasiswa UNTAG Surabaya tidak hanya mencakup aspek teknis pengemasan, tetapi juga edukasi mengenai pentingnya keamanan dan kebersihan dalam proses ini.

Pengemasan produk UMKM (Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah) menjadi krusial dalam mempengaruhi daya saing dan kepercayaan konsumen terhadap produk.

Di Desa Dilem, inisiatif dari mahasiswa Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya (UNTAG Surabaya) telah membawa perubahan signifikan melalui program pelatihan dan pendampingan pengemasan produk. Pengemasan yang baik tidak hanya berfungsi untuk menarik perhatian konsumen, tetapi juga berperan penting dalam menjaga kualitas dan keamanan produk.

Pengemasan yang aman dapat mengurangi resiko kerusakan produk, kontaminasi, dan memberikan informasi yang jelas mengenai produk kepada konsumen. Dalam konteks UMKM, sering kali keterbatasan pengetahuan dan sumber daya menjadi kendala dalam penerapan praktik pengemasan yang baik.

Program pelatihan dan pendampingan yang dilakukan oleh mahasiswa KKN R-4 Untag Surabaya di Desa Dilem membawa pengaruh besar bagi para pelaku UMKM. Pada hari Senin, 15 Juli 2024 melalui pendekatan yang partisipatif, mahasiswa tidak hanya memberikan teori, tetapi juga praktik langsung yang relevan dengan kebutuhan lokal.

Mereka mengenalkan teknik pengemasan yang sederhana, efektif, dan terjangkau, serta memberikan wawasan tentang pentingnya penggunaan bahan yang aman dan ramah lingkungan.

Program pelatihan yang diselenggarakan tidak hanya memberikan pengetahuan praktis kepada para pelaku UMKM tentang desain dan bahan kemasan yang sesuai, tetapi juga memberikan pendampingan langsung untuk mengimplementasikan pengetahuan tersebut.

Kolaborasi antara mahasiswa dan UMKM membawa manfaat ganda yaitu meningkatkan kualitas produk yang dihasilkan serta mendukung pengembangan ekonomi lokal di Desa Dilem.

Baca Juga: Mahasiswa Untag Surabaya Gagas Fermentasi Pakan Ternak di Desa Dilem

Keamanan pengemasan bukan sekadar soal estetika, tetapi juga menyangkut keselamatan konsumen. Mahasiswa UNTAG Surabaya tidak hanya memberikan solusi inovatif dalam pengemasan yang ramah lingkungan, tetapi juga memastikan bahwa setiap produk UMKM aman dari kontaminasi dan kerusakan selama proses distribusi. Keberadaan program ini memiliki dampak yang signifikan.

Pertama, para pelaku UMKM mendapatkan pengetahuan baru yang dapat meningkatkan kualitas produk mereka. Kedua, dengan penerapan pengemasan yang baik, produk UMKM tidak hanya lebih aman, tetapi juga memiliki daya tarik yang lebih tinggi.

Hal ini berpotensi meningkatkan penjualan dan membuka peluang pasar yang lebih luas.

Dengan demikian, inovasi mahasiswa UNTAG Surabaya tidak hanya memberikan dampak positif bagi UMKM secara langsung, tetapi juga memperkuat hubungan antara universitas dan masyarakat lokal.

Dengan terus mengembangkan program-program semacam ini, diharapkan Desa Dilem dapat menjadi contoh bagi daerah lain dalam memanfaatkan potensi inovasi mahasiswa untuk meningkatkan keamanan pengemasan produk UMKM dan mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.

Keberhasilan inovasi ini tidak terlepas dari dukungan berbagai pihak, termasuk dari komunitas lokal. Kerja sama yang baik antara mahasiswa dan UMKM di Desa Dilem menjadi kunci untuk menciptakan lingkungan yang mendukung pertumbuhan ekonomi lokal.

Baca Juga: Pendampingan Digital untuk Meningkatkan Pemasaran Keripik Talas Di Desa Dilem

Oleh karena itu, penting bagi semua pihak untuk terus berkolaborasi dalam upaya pengembangan UMKM. Inovasi ini tidak hanya menginspirasi perubahan lokal, tetapi juga mencerminkan komitmen UNTAG Surabaya dalam memberdayakan komunitas melalui kolaborasi dan edukasi.

Dengan terus mendorong kreativitas dan inovasi, kita dapat bersama-sama menciptakan lingkungan yang lebih baik bagi UMKM dan masyarakat luas. 

Inovasi yang dilakukan oleh mahasiswa Untag Surabaya dalam program pelatihan dan pendampingan packaging produk di Desa Dilem adalah langkah yang patut dicontoh. Melalui pendekatan yang inklusif dan praktis, mereka telah membantu UMKM meningkatkan keamanan dan kualitas pengemasan produk mereka.

Ini adalah contoh nyata bagaimana sinergi antara pendidikan dan masyarakat dapat menghasilkan perubahan positif yang berkelanjutan. Mari kita dukung terus upaya serupa demi kemajuan UMKM di Indonesia.

 

*) Oleh: Diva Adelia Bamar, Mahasiswa Untag Surabaya jurusan Administrasi Negara, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik 2020

Editor : Redaksi